Melalui pengajaran islam dan Al Quran  Tuan Guru mendidik mereka akan kesetaraan dan juga pentingnya menjaga martabat yang kelak di kemudian hari menjadi benih benih perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Melalui perjuangan barunya ini Tuan Guru berhasil menyebarkan dan mengembangkan Islam di kalangan tahanan dan budak  termasuk keluarga dan anak anak mereka.
Salah satu karya tulisan Tuan Guru yang dianggap sebagai inspirasi perjuangan dan juga tumbuhnya benih benih Islam di Afrika Selatan adalah buku setelal 613 halaman yang ditulis tangan dalam bahasa Arab dengan judul "Ilmu Tauhid  dan Agama". Buku Tuan Guru ini kelak menjadi buku rujukan pengajaran  Islam di Cape Town.
Warisan Tak Ternilai
Secara total  tercatat ada sebanyak mushaf Al Quran hasil tulisan tangan Tuan Guru yang ini berada di Mesjid Auwal dan keluarga Tuan Guru. Dalam rangka melestarikan karya Tuan Guru ini pihak berwenang telah membuat lebih dari 100 replika dan salah satunya disimpan di Mesjid Al Aqsa di Yerusalem.
Kedatangan Tuan Guru di Cape Town ternyata menjadi kalatalis perbaikan umat islam yang sudah ada di wilayah tersebut namun dalam kondisi yang memprihatinkan. Â Di saat masyakat tidak memiliki buku pegangan apapun terkait Islam dan hanya mengandalkan ingatannya saja, masuklah Tuan Guru dengan pengajaran dan karya spekatkulernya Quran pertamanya dan buku buku lainnya.
Pemerintah Belanda memang berhasil membelunggu fisik para pejuang Indonesia termasuk Tuan Guru, namun ideologi dan pikiran mereka tetap bebas sehingga melalui olah  pikir inilah Tuan Guru berhasil menapakkan jejak sejarahnya di Afrika Selatan dengan pengetahuan agamanya yang sangat luas dan karya tulis tangannya yang spektakuler.
Tujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H