Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Virgin Birth Akankah Dapat Terjadi pada Manusia?

30 Juli 2023   07:52 Diperbarui: 30 Juli 2023   07:56 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ilmu reproduksi dan genetik Virgin Birth diartikan sebagai kejadian dimana  betina menghasilkan keturunan tanpa membutuhkan pejantan alias melalui pembuahan.

Fenomena Virgin Birth memang sudah lama menarik perhatian ilmuwan karena disamping menarik, mekanisme Virgin Birth ini jika terkuat secara ilmiah akan membuka cakrawala baru dalam ilmu reproduksi.

Minggu ini hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal imiah bergengsi the journal Current Biology berhasil untuk pertama kalinya menguak misteri Virgin Birth pada lalat buah (Drosophia).

Para peneliti ini berhasil memanipulasi secara genetik sehingga betina dapat menghasilkan keturunan tanpa memerlukan pejantan atau melalui perkawinan.

Hal yang juga menarik untuk ditelisik lebih dalam adalah keturunan  lalat buat yang dihasilkan dari Virgin Birth ini ternyata juga  dapat menghasilan keturunan tanpa melalui perkawinan seperti induknya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada lalat buat Virgin Birth ini dapat terjadi dan berhasil diungkap misterinya.

Sebagaimana yang kita ketahui banyak sekali teori genetik yang mendasari genetika modern dan bahkan rekayasa genetik dihasilkan dan diterapkan pada manusia berdasarkan hasil penelitian  yang dilakukan pada drosophila.

Sudah tidak terhitung berapa jumlah peneliti yang memperoleh hadiah nobel dari hasil penelitiannya yang dilakukan menggunakan Drosopila.

Di dalam ilmu genetika Virgin Birth ini dikenal sebagai  fenomena partenogensis yang sangat jarang sekali terjadi dalam dunia hewan tingkat tinggi.

Biasanya reproduksi seksual melibatkan telur betina yang dibuahi oleh sperma dari pejantan, namun pada kejadian  partenogenesis, betina mengembangkan telur menjadi embrio dengan sendirinya.

Kejadian parthenogenesis walaupun sangat langka nemun terjadi pada beberapa jenis hewan Sebagai contoh beberapa hewan yang menghasilkan telur seperi kadal dan burung dapat menghasilkan keturunan tanpa melalui perkawinan.

Secara teoritis fenomena ini memang sangat diperlukan jika nantinya pada suatu saat tidak ada pejantan yang tersedia, sehingga kelangsungan spesiesnya masih dapat berlanjut.

Contoh lain Virgin Birth yang menghebohkan dunia yang terjadi beberapa bulan lalu adalah seekor buaya betina di kebun Binatang di Costa Rica tanpa melalui perkawinan dengan pejantan menghasilkan telur yang berisi embrio sempurna.

Dalam dunia rekayasa reproduksi dan genetik teknologi kloning sel somatik (sel tubuh)  sudah tersedia dan dikembangkan dan diterapkan pada hewan dengan cara memanipulasi sel somatik menjadi embrio tanpa menggunakan sel sperma.

Teknologi ini memungkinkan memperbanyak hewan atau ternak yang memiliki produktivitas tinggi digandakan melalui teknologi cloning sel somatik ini,

Bagaimana Melakukannya?

Tim peneliti dari University of Cambridge   ini memulai penelitiannya dengan melakukan pengurutan genom dari dua spesies drosophila  yaitu Drosophila melanogaster yang perkembang biakannya memerlukan pejantan dan Drosophila mercatorum yang perkembang biakannya tanpa memerlukan pejantan.

Dengan membandingkan runutan genome kedua drohophila ini, para peneliti berhasil menemukan gen yang bertanggungjawab terhadap kejadian Virgin Birth.

Setelah menemukan gen ini para peneliti selanjutnya memanipulasi gen  Drosophila melanogaster agar dapat menghasilkan Virgin Birth.

Setelah meneliti dan mengamati lebih dari 200.000 individu dan memakan waktu lebih dari 6 tahun  akhirnya meraka berhasil menguak misteri Virgin Birth  ini pada Drosophila melanogaster.

Hal yang paling menarik adalah jika Drosophila hasil rekayasa ini di rekayasa kembali, maka drosophila yang tadinya berketurunan melalui Virgin Birth dapat kembali normal dan bereproduksi melalui perkawinan dengan pejantan dan menghasilkan keturunan.

Bagaimana Dengan Manusia?

Pertanyaan yang paling mendasar adalah dapatkah teknologi Virgin Birth ini diterapkan pada manusia?  

Selama ini fenomena Virgin Birth  belum pernah terkuak  karena secara genetik dan reproduksi manusia agar dapat menghasilkan keturunan membutuhkan gen tertentu yang ada pada  sprema. Artinya tanpa laki laki seorang wanita hampir mustahil menghasilkan keturunan.

Perkembangan ilmu pengethaun yang sedemikian pesat nya saat ini memang tidak menutup kemungkinan akan dapat menguak rahasia Virgin Birth ini pada manusia jika Allah SWT mengijinkannya.

Cerita kelahiran Nabi Isa AS yang lahir tanpa melalui perkawinan merupakan contoh Virgin Birth yang sampai saat ini masih belum terungkap rahasia dan mekanismenya.  Namun suatu saat nanti dengan perkembangan ilmu pengetahuna tampaknya fenomena ini akan terungkap.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun