Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tergerusnya Dunia Literasi Indonesia

30 Juni 2023   07:32 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:40 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: graduateprogram.org  

Demikian juga ketika malam hari pada jam tertentu menonton acara TV lagendaris untuk mengetahui perkembangan berita dunia, namun era tersebut kini telah lewat dan berubah dengan sangat drastis.

Bergesernya ekologi literasi seperti yang digambarkan di atas merupakan contoh bagaimana lingkungan berdampak besar pada kemamtuan literasi seseorang.

Membanjirnya pemberitaan, hasil penelitian, dan bentuk literasi lainnya di dunia maya yang dapat diperoleh dan diakses oleh pembaca secara gratis   berdampak besar pada nasib dan keberlangsungan penyedia berita dan hasil penelitian tradisional.

Dalam dunia ilmiah pun juga terjadi perubahan yang sangat luar biasa.  Jika dulu kita harus berlangganan jurnal ilmiah dengan harga yang sangat mahal untuk mengaksesnya, kini sudah sangat banyak jurnal online yang dapat diakses secara gratis.

Perubahan yang sangat drastis ini tentunya sedikit banyaknya akan berdampak pada dunia literasi dan sebagai konsekuensinya mengharuskan para praktisi media  untuk dapat berkreasi dengan kreativitasnya yang prima agar dapat  bertahan.

Saat ini sudah mulai jarang orang membaca koran, majalah dan buku dalam bentuk fisik karena adanya pergeseran ke arah digital.

Indonesia memang tercatat berbagai salah satu negara pengguna berbagai platform dan media digital terbanyak di dunia, namun pertanyaan yang paling mendasar mengapa tingkat kemampuan literasi bangsa Indonesia masih belum dapat bersaing dengan bangsa lainnya?

Berbagai keributan dan kehebohan  di dunia maya mencerminkan bahwa disamping digitalisasi memberikan dampak yang positif pada dunia literasi, namun sisi negatifnya juga ada.

Adanya berbagai kasus dan kehebohan di dunia maya ini menunjukkan bahwa teknologi informasi  belum dimanfaatkan secara optimal untuk memperbaiki kemampuan literasi bangsa . Bahkan ada sebagian orang yang tidak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan berita hoax untuk menghancurkan kemampuan literasi bangsa ini dan membuat bangsa ini menjadi bodoh.

Peningkatan kemapuan literasi bangsa ini tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah melalui pendidikan formal, namun juga merupakan tanggung jawab pribadi untuk menerapkan prinsip "belajar sepanjang hayat".

Perkembangan teknologi informasi seharusnya memberikan dampak positif  pada  kemampuan literasi bangsa kita. Jika revolusi  ini tidak diantisipasi dengan baik maka degradasi kemampuan literasi bangsa kita akan terus tergerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun