Dalam pemilu putaran kedua ini jelas Erdogan akan terbebani dua isu utama yaitu inflasi yang semakin tidak terkendali yang membebani hidup yakyat dan juga dampak gempa bumi yang mematikan.
Di mata 64 juta pemilih tampaknya kedua isu ini akan menjadi pertimbangan utama rakyat Turkiye.
Kebijakan ekonomi Erdogan yang menimbulkan gejolak karena penerapan suku bunga rendah memicu krisis biaya hidup dan inflasi yang melonjak, membuat dirinya menjadi sasaran kemarahan para pemilih.
Dalam masa krisis sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina ini banyak negara mengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga dalam upaya mengekang inflasi, namun bank sentral Turkiye menolak kebijakan ini sehingga perekonomian Turkiye semakin terpuruk akibat inflasi yang tidak terkendali yang memicu peningkatan harga kebutuhan pokok yang sangat tinggi.
Hasil pemilu putaran pertama mencerminkan luapan kekecewaan rakyat Turkiye. Jika nantinya terjadi pemilu putaran kedua maka momen ini merupakan pengadilan bagi Erdogan apakah pemerintahannya selama 20 tahun ini dianggap berhasil atau gagal oleh rakyat Turkiye.
Jika terjadi pemilu putaran kedua maka Turkiye akan berada dalam era yang cukup membahayakan karena rakyat akan terpolarisasi dengan kekuatan masing masing yang berseberangan cukup seimbang dan setiap saat dapat saja menjadi bibit perpecahan yang memicu ketidakstabilan Turkiye.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H