Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memasuki Masa Menopause Tanpa Gundah

9 Mei 2023   08:53 Diperbarui: 9 Mei 2023   17:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : additudemag.com 

Bagi kaum wanita menopause merupakan siklus  alamiah yang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus dihadapi dan diterima.

Namun sayangnya bagi sebagian wanita yang kurang  memiliki pengetahuan yang cukup terkait menopause seringkali dihinggapi rasa was was dan gundah ketika dirinya sudah mau memasuki masa ini.

Kondisi seperti ini seperti ini tentunya dinilai wajar karena menopause menimbulkan gejala gejala yang berbeda beda bagi  setiap individu namun tetap saja paling tidak fase ini dapat mengubah hidup seseorang.

Perubahan fisik dan fisiologis seperti misalnya tidak dapat  konsentrasi dalam membaca dan memperhatikan sesuatu  dapat saja terjadi bagi wanita yang memasuki masa ini.

Disamping itu sebagian  dari wanita yang memasuki masa ini mengalami sering lupa dan kandisi yang dinamakan Brain Fog.

Apa itu menopause

Secara fisiologis  menopause merupakan fase  dalam hidup wanita  ketika periode menstruasi  telah berhenti selama 12 bulan dan fase menandai berakhirnya tahap reproduksi.

Mungkin banyak yang bertanya kapan waktu menopause itu akan datang ? Agak sulit memang untuk menjawab pertanyaan ini secara pasti karena kapan terjadinya menopause ini bervariasi antar individu.

Namun pada umumnya masa menopause pada wanita terjadi di pertengahan usia 40 an hingga sekitar 60 tahunan.

Menurut Australasian Menopause Society, biasanya menopause ini diawali oleh fase  transisi yang dinamakan perimenopause yang dapat berlangsung  selama 8-10 tahun yang ditandai dengan fluktuasi  kadar hormon dan gejala menopause mulai muncul.

Sebagai gambaran gejala umum perimenopause dan menopause yang paling umum terjadi adalah  perubahan siklus  menstruasi yang biasanya diikuti dengan rasa panas dan berkeringat di malam hari.

Disamping itu gejala lainnya yang sering muncul adalah sudah tidur, lemas, nyeri otot atau sendi.

Tidak hanya sampai disitu saja biasanya wanita  yang memasuki masa menopause ini juga seringkali dilanda kecemasan dan perubahan suasana hati, vagina kering dan juga peningkatan aktifivitas kandung kemih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga wanita yang memasuki masa menopause ini mengalami perubahan kognitif seperti menjadi pelupa dan Brain Fog.

Disampingi itu data juga menunjukkan bahwa sekita 10 % dari wanita yang memasuki masa menopause ini mengalami perubahan suasana hati, seperti cepat  marah, mudah menangis, atau merasa tertekan.

Menopause itu proses alami

Berdasarkan uraian di atas, perlu diketahui bahwa menopause bukanlah  kondisi kelainan medis, namun merupakan proses alamiah yang dialami oleh wanita.

Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa menopause ini ternyata ada kaiatannya kinerja otak, prilaku dan kemampuan berpikir.

Menurtt pakar syaraf   dari the Hormones and Cognition Group at the Monash Alfred Psychiatry Research Centre penurunan hormon estrogen pada saat menopause akan mempengaruhi suasana hati dan juga kemamuan kognitif.

Pada masa menopause ini hormon estrogen yang menurun secara drastis adalah estradiol dan estron yang penurunannya berkisar sampai 65-90%.

Hasil penelitian juga menunjukkan kedua jenis hormon ini mengalami fluktuasi pada masa perimenopause dan selanjutnya  berkurang drastis  setelah menopause, dimana pengurangan level estradiol adalah yang paling drastis.

Hormon  estrogen sebagian besar diproduksi di organ seks ini ternyata mempengaruhi bagian tubuh lainnya seperti otak.

Dalam keadaan normal estrogen berfungsi  merangsang sel-sel otak di daerah yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi dan memori, serta fungsi eksekutif, organisasi dan pengambilan keputusan.

Jika dilihat dari funginya ini maka keberadaan hormon estradiol akan berdampak positif pada otak karena akan  memperkuat koneksi antar  sel-sel otak.

Disamping itu keberadaan estrasiol juga akan meningkatkan  dopamin dan serotonin serta meningkatkan jumlah energi yang tersedia untuk digunakan oleh sel-sel otak.

Oleh sebab itu fluktuasi dan juga penurunan estradiol selama masa perimenopause akan menyebabkan  otak tidak lagi mendapatkan rangsangan dan berdampak pada penurunan kinerja otak.

Perlukah Gundah?

Seperti yang telah diuraikan di atas dampak negatif  yang dialami oleh wanita ketika memasuki masa menopause ini bervariasi dari individu ke individu lainnya.

Jadi ada wanita  yang memasuki masa menopause dengan hampir  tidak mengalami gelaja negatif, namun sebaliknya ada wanita yang benar benar terdampak serius.

Untuk mengatasi dampak negatif  yang mencemaskan wanita ini bisasnya  dilakukan terapi hornon yang sampai saat ini dinilai cara yang paling efektif untuk menguragi dampak negatifmenopause.

Walaupun menopause merupakan  hal yang normal dalam kehidupan wanita namun tetap saja ketika memasuki masa ini  seringkali membuat gundah.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik maka  tidak jarang menopause dapat memicu keretakan dalam rumah tangga.

Jadi memang perlu disadari bahwa perasaan gundah, khawatir, lupa dll yang yang terjadi ketika wanita memasuki masa menopause juga sering terjadi dalam kehidupan wanita.

Oleh sebab itu gejala negatif   yang timbul di masa menopause ini juga dapat terjadi sebelum wanita memasuki masa menopause  sebagai bagian dari kehidupannya dan jika hal ini terjadi maka tidak ada kaitannya dengan hormon.

Sebagai contoh jika kita kurang tidur akibat terganggu pola tidur, maka dapat juga menicu terjadinya Bain Fog dan memicu rasa cemas

Sampai saat ini memang masih menjadi misteri terkait pertanyaan mengapa sebagain wanita mengalami gejala negatif  yang parah ketika memasuki masa menopause sementara ada wanita lain yang hampir sama sekali tidak  merasakannya.

Salah satu faktor yang diduga berperan adalah faktor genetik yang menyebabkan seseorang  lebih sensitif Ketika  terjadi perubahan level hormon ditubuhnya.

Adaptasi Otak pasca Menopause

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melewati perimenopause dan menopause, suasana hati dan kognisi wanita cenderung secara perangsur stabil  kembali walaupun kadar hormon estrogennya tetap rendah.

Hal ini terjadi karena otak dapat menyesuaikan diri dengan kandungan hormon estrogen yang lebih rendah ini sehingga dampaknya gejala negatif  yang sebelumnya muncul akan mereda.

Walaupun jarang terjadi,  ada hal yang perlu juga diwaspadai yaitu wanita yang sudah memasuki masa menopause lebih rentan terhadap kondisi

Sampai saat ini mekanisme dan hubungan antara menopause dan neurodegeneratif  memang belum dapat dijelaskan namun data empiris menunjukkan bahwa demensia memang di dominasi oleh wanita.

Hipothesis yang digunakan untuk menjelaskan hal ini adalah peran estradiol yang memberikan fungsi perlindungan pada otak.  Sehingga penurunan drastis level hormon ini saat wanita memasuki masa menopause ini akan meningkatan resiko terjadinya peradangan otak dan menurut pakar syaraf akan berdampak pada  muncunya penyakit  degenerative seperti Alzheimer.

Apa yang harus dilakukan?

Bagi sebagian wanita memasuki masa menopause seringkali membuat gundah dan menimbulkan kecemasan.

Untuk mengurangi rasa cemas ini salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mempelajari dan memahami menopause ini sebagai proses alami yang akan dialami oleh semua wanita sebagai bagian dari siklus reproduksi dan fisiologis nya.

Dengan pengetahuan yang cukup dan juga antisipasil langkah yang harus dilakukan jika gejala negatif  muncul, maka paling tidak dengan mengetahui  cara mengatasinya  tentunya akan membuat wanita memasuki masa menopause ini dengan mulus.

Hal penting yang juga harus tetap diperhatikan adalah penerapan pola hidup sehat yang tentunya akan sangat membantu wanita memasuki masa menopause tanpa mengalami gejolak kesehatan yang berarti.

Berhentinya reproduksi pada wanita yang telah memasuki masa menopause sebaiknya dianggap sebagai suatu pencapaian yang luar biasa karena telah berkontribusi besar dalam siklus  kehidupan manusia.

Rujukan: satu, dua, tiga,  empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun