Sebelum Kapten Cook mendarat di Australia dan mengkolonisasi benua kangguru ini, alam Australia dapat dikatakan masih murni.
Penduduk asli Australia Aborigin sepanjang sejarahnya memang hidup dan akrab dengan alam, sehingga secara moral maupun tidakan orang Aborigin sangat menghargai alam sebagai sumber kehidupan merekan.
Jauh sebelum orang kulit putih mendarat dan mengkolonisasi Australia sebenarnya suku Bugis sudah lama berkunjung ke Australia dalam upaya mencari teripang di perairan yang kini diklaim sebagai wilayah Australia.
Sejarah juga mencatat bahwa kedatangan suku Bugis di Australia diterima dengan baik oleh suku Aborigin bahkan banyak teknologi baru seperti teknologi pembuatan perahu dan menangkap ikan diadopsi oleh suku Aborigin.
Hal yang terpenting bahwa orang Bugis walaupun sudah lama melakukan kontak dengan suku Aborigin namun tidak pernah terbesit dipikiran mereka untuk menguasai dan menjajah Australia.
Kedatangan orang kulit putih di benua Australia yang masih perawan ternyata dari segi ekologi mendatangkan bencana tersendiri karena banyak spesies alien tanaman maupun hewan yang dimasukkan ke Australia kelak di kemudian hari berubah menjadi bencana ekologi yang sangat merugikan dan sulit diatasi sampai sekarang.
Sebut saja katak tebu, babi liar, unta, ikan mas, kelinci dan berbagai jenis tanaman seperti kaktus yang baik sengaja maupun tidak sengaja di bawa ke Australia kini berubah menjadi hama dan perusak lingkungan
Ikan Mas Menjadi Hama
Jika di Indonesia ikan mas dibudidayakan dan diperjualbelikan sebaliknya ikan mas menjadi hama yang diupayakan untuk dimusnahkan.
Saat ini diperkirakan ada sekitar 360 juta ikan mas yang menghuni perairan Australia dan menjadi ancaman sangat serius bagi jenis ikan asli Australia dan kerusakan alam.