Disamping itu para peneliti juga tidak menemukan bukti genetik  yang menyebabkan  Beethoven mengalami kondisi pencernaan yang kompleks seperti penyakit radang usus, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Dari hasil elminasi penyait yang pernah diderita Beethoven ini para peneliti mengarah pada hepatitis B yang diduga menjadi penyebab kematiannya karena mereka menemukan variasi gen  yang terkait dengan penyakit hati yang dimiliki oleh Beethoven.
Mereka berhasil menemukan varian  gen PNPLA3 yang diduga menyebabkan Beethoven terkena penyakit hepatitis B.
Walaupun tidak merupakan sebab akibat namun keberadaan variasi gen PNPLAN3 ini jika dimiliki seseorang akan meningkatkan resiko terkena penyakit hepatitis B.
Resiko terkena penyakit hepatitis bagi orang yang memiliki variasi gen PNPLAN3 ini akan meningkat jika lingkungannya mendukung seperti misalnya mengkonsumsi alkokol.
Jika orang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol maka akan menyebabkan virus hepatitis B berkembang yang menyebabkan hati mengalami serosis dan bahkan kanker.
Berdasarkan bukti jejak hepatitis B dalam DNA Beethoven diduga bahwa hal inilah yang menyebabkan kematiannya walaupun hasil penelitian ini tidak berhasil pengungkap kapan Beethoven mulai jatuh sakit akibat hepatitis B ini.
Kebiasaan  Beethoven mengonsumsi alkohol ini terungkap dari bukti komunikasi dirinya dengan teman temannya yang menceritakan bahwa dirinya dapat menghabiskan hingga 1 liter anggur pada saat makan siang.
Dari cerita Beethoven ini dapat disimpulkan  bahwa Beethoven memang merupakan pencandu alkokol.
Hasil penelitian DNA Â ini juga berhasil mengungkap rahasia keluarga Beethoven dimana diantara tahun 1572 dan 1700 ada seorang anak laki-laki yang kemungkinan kemungkinan ayah Beethoven, lahir di dari hubungan di luar nikah.