Di Babak semi final Messi menampilkan dirinya yang sangat berbeda dengan ketika melawan Kroasia. Ketika melawan Kroasia Messi tampak lebih nyaman dan lebih santai karena kemenangan yang lebih mudah.
Sosok karakter Maradona yang lebih meledak ledak tidak tampak pada diri Messi baik dalam pertandingan melawan Kroasia maupun seusai pertandingan.
Jika dibandingkan dengan Maradona, bintang Argentina ini lebih terbiasa dengan malakukan konfrontasi langsung dan biasanya bertarung sendirian. Â Dengan karakter seperti ini rekan satu tim Maradona akan berusaha memberikan bola kepada Maradona dan membiarkan dirinya menyelesaikan sendirian.
Prilaku dan sikap Messi sangat berbeda dengan  Maradona ketika melawan Kroasia. Sistem dan strategi yang diterapkan berjalan dengan baik dan Messi seolah menjadi bahan bakar penggerak mesin tersebut.
Messi secara taktis dapat mengatur dirinya sebagai pemimpin di lapangan dengan mengatur bola dan dapat merasakan dimana rekan  rekan satu tim nya berada.  Dengan cara tersebut Messi dapat mengekskusi idenya dengan sangat baik.
Operan Messi bola Messi kepada Nahuel Molina di babak perempat final merupakan contoh dan gambaran kemampuan Messi yang sebenarnya.
Banyak orang yang bertanya tanya bagaimana mungkin Messi yang selalu menunduk dan konsentasi terhadap bola yang digiringnya dapat melihat dan menentukan keberadaan Molina padahal dirinya dikelilingi oleh para pemain Belanda.
Momen inilah yang menggambarkan karakter Messi yang sebenarnya karena dalam situasi seperti ini Messi menyadari bahwa dirinya  tidak dapat menyelesaikan masalahnya di lapangan secara sendirian sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Maradona, namun lebih memlihi bekerja sama dengan pemain lainnya untuk menghasilkan gol bagi tim Argentia.
Messi menyadari bahwa jika menginginkan  tim Argentina menang beban tidak dapat tertumpu hanya pada dirinya sendiri, namun harus menempatkan dirinya sebagai bagian dari tim.  Messi terkadang harus menggunakan rekan satu timnya untuk merealisasikan ide cemerlangnya dalam menghasilkan gol.