Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Menghukum Predator Sex ala Filipina

10 November 2022   05:24 Diperbarui: 10 November 2022   09:20 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peter Gerard Scully dan pacarnya Lovely Margallo. Photo: Channel 9/Facebook

Peter Gerard Scully dan pacarnya Lovely Margallo. Photo: Channel 9/Facebook
Peter Gerard Scully dan pacarnya Lovely Margallo. Photo: Channel 9/Facebook

Peter Gerard Scully. Photo: Nine Network 
Peter Gerard Scully. Photo: Nine Network 

Liezyl Margallo partner Scully dalam melakukan kejahatan sex. Photo : Cagayan de Oro Police  
Liezyl Margallo partner Scully dalam melakukan kejahatan sex. Photo : Cagayan de Oro Police  

Tidak tanggung tanggung pacar Peter Gerard Scully yang bernama Lovely Margallo yang merupakan warga Filipina  juga dijatuhi hukuman 126 tahun, demikian juga dua anggota sindikat yang juga telah dihukum lebih dari 9 tahun.

Scully yang merupakan ayah dari dua anak ini merupakan warga Australia  dalam kesehariannya menyamar sebagai seorang milioner yang hidup mewah di kondominium di Filipina.

Scully yang memiliki kewarganegaraan Australia ini tampaknya memilih beroperasi di luar negaranya karena pemerintah Australia sangat serius untuk membongkar dan menghukum pelalku dan jaringan perdagangan dan eksploitasi sex.  

Modus seperti ini memang banyak digunakan oleh para predator sex yang memiliki beroperasi di negara yang penegakan hukumnya lemah dan mudah dimanipulasi serta kemudahan dalam memuluskan prilaku dan pekerjaannya dengan melibatkan warga lokal.

Kelompok predator sex ini di pengadilan terbukti melakukan 60 jenis tindakan kejahatan seksual termasuk didalamnya ada unsur perdagangan anak, eksploitasi, pemerkosaan, penyiksaan, pembunuhan  serta  pembuatan materi video sex anak dan gadis.

Video hasil pelampiasan nafsunya ini terbukti telah diperdagangkan dengan pelanggan yang berasal dari Jerman, Amerika dan Brazil.

Bagi keluarga korban predator sex ini hukuman yang berat bagi pelakunya memang disambut dengan baik karena sekaligus merupakan hukuman yang setimpal atas tragedi yang menimpa keluarga ini.

Trauma keluarga atas apa yang menimpa anak dan anggota keluarga  mereka memang tidak  pernah terhapus namun keseriusan pemerintah Filipina untuk menghukum  predator sex ini paling tidak sedikit mengobati kepedihan yang mereka rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun