Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pelajaran Berharga dari Pemilu Brasil

3 November 2022   08:21 Diperbarui: 3 November 2022   14:38 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Bolsonaro yang tidak mau menerima kekalahan.| Photo: Mariana Greif/Reuters

Hasil pemilu yang sangat ketat ini menunjukkan bahwa rakyat Brasil  telah terpolarisasi akibat adanya dua paham yaitu sosialis yang diusung oleh Lula dan Far-right yang diusung oleh Bolsonaro, sehingga bagi Lula penyatuan kembali Brasil merupakan salah satu tugas terberatnya.

Pernyataan Lula sebagai presiden terpilih juga sangat membantu membuat suasana menjadi lebih dingin. Dalam pernyataannya Lula akan meneruskan beberapa program Bolsonaro yang dianggap baik dan Lula juga menyatakan bahwa dirinya akan memperhatikan kepentingan 215 juta rakyat Brasil bukan hanya mementingkan masyarakat yang memilihnya saja.

Bolsonaro. Photo: Thiago Ribeiro/AGIF/Reuters 
Bolsonaro. Photo: Thiago Ribeiro/AGIF/Reuters 

Selama pemerintahan Bolsonaro, Brasil memang memencilkan diri dari dunia internasional dengan gaya kempimpinannya yang sangat eksentrik. 

Brasil dalam beberapa tahun ini memang terpuruk karena kekurangan pangan, masalah krisis lingkungan dan ketidak-merataan kesejahteraan dan juga dampak ekonomi yang yang berat akibat pandemik Covid-19.

Bagi Lula membangun kembali Brasil dari keterpurukan bukanlah hal yang mudah dilakukan karena memerlukan kerja keras, dialog, dan gaya kepemimpinan yang lebih demokratis.

Pemilu memang merupakan puncak dari pesta demokratis yang didambakan oleh masyarakat yang memerlukan waktu yang lama untuk mencapai tahap kedewasaan.

Semoga gejolak pemilu Brasil dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia yang sebentar lagi akan mengadakan perhelatan akbar pilpres.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun