Peningkatan ini tentunya tidak terlepas dari iklim Bangladesh yang semakin tidak menentu yang membuat permukaan air  laut meningkat dan datangnya musim hujan semakin tidak menentu.
Berdasarkan Indkes Resiko Iklim Global tahun 2021 yang dikeluarkan Germanwatch, Â Bangladesh yang merupakan negara kawasan delta terbesar di dunia ini menempati peringkat ke tujuh sebagai negara yang paling terdampak perubahan lingkungan global.
Dalam situasi perubahan iklim global yang semakin memburuk ini bedasarlan laporan Asia Development Bank tahun 2021, Bangladesh tercatat sebagai negara  yang rawan banjir bandang dan sungainya mengalami erosi yang parah.
Sekitar 25% penduduk Bangladesh yang berjumlah 165 juta jiwa menempati wilayah pesisir yang setiap tahunnya terancam peningkatan permukaan air laut akibat perubahan  iklim global.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional tahun 2019 lalu, naiknya permukaan air laut yang sangat agresif ini membuat negara ini kehilangan wilayah daratannya sekitar 17% sekaligus kehilangan produksi pangannya pada tahun 2050 mendatang.
Betapapun beratnya berkerja  dan bercocok tanam dengan menggunakan sistem pertanian terapung ini, namun betani Bangladesh tidak memiliki pilihan lain untuk bertahan hidup di tengah tengah perekonomian Bangladesh dan perubahan iklim global yang semakin memburuk ini.
Rujukan : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembilan, Sepuluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H