Tidak ada yang memungkiri bahwa pernag Rusia dan Ukraina serta sangsi multi sektoral yang diterapkan Amerika dan sekutunya terhadap Rusia telah memicu efek domino berupa kenaikan harga bahan bakar, pengan serta memicu inflasi dunia.
Tiga bulan  lalu walaupun ditentang oleh konggres presiden Amerika Joe Biden menemui Pangeran Muhamad bin Salman (MBS) dengan harapan Arab Saudi sebagai pentolan OPEC dan OPEC+ bersedia meningkatkan pasokan minyak nya untuk menurunkan harga minyak dunia.
Tidak dapat dipungkiri Amerika dan sekutunya terdampak besar akibat kenaikan harga bahan bakar ini dan sekaligus memicu inflasi.
OPEC Kurangi Pasokan Minyak
Minggu lalu OPEC+ yang merupakan wadah yang menyatukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain, seperti Rusia mengumumkan pembatasan pasokan minyak dunia dengan alasan ekonomi dengan menurangi pasokan minyaknya 2 juta barel per hari.
Namun dampak pengurangan pasokan minyak dunia ini kemungkinan besar akan meningkatkan harga BBM di tingkat konsumen di Amerika  dan dunia yang akan  berdampak pada hasil pemilihan parah waktu yang akan diadakan dalam waktu dekat.
Amerika dan sekutunya berpendapat bahwa pembatasan produksi minyak ini akan  menaikkan harga minyak secara global, yang akan menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi Rusia untuk terus mendanai perangnya di Ukraina  ditengah tengah sanksi Barat.
Bahkan Amerika secara terang terangan menuduh Arab Saudi dan OPEC mendukung Rusia dan melawan kepentingan rakyat Amerika.
Sementara Arab Saudi berargumentasi bahwa keputusan OPEC untuk mengurangi produksi sebesar dua juta barel per hari bertujuan  untuk menstabilkan pasar minyak  dunia dan bukan untuk meningkatkan harga minyak di tengah kenaikan suku bunga oleh bank sentral dan prospek resesi global.
Tindakan OPEC ini memicu kemurkaan Amerika karena  memandang pengurangan pasokan minyak dunia oleh OPEC ini  sebagai upaya mendukung dan memperkuat Rusia.
Kemurkaan Joe Biden terhadap Arab Saudi ini dipicu oleh pembelotan Arab Saudi yang tidak mau didikte dalam urusan produksi minyak ini.Â