Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Turbulensi Politik Membuat Masa Depan Malaysia Semakin Suram

11 Oktober 2022   11:21 Diperbarui: 16 Oktober 2022   14:06 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyampaikan pidato sebagai bagian dari Konferensi Internasional ke-27 tentang Masa Depan Asia di Tokyo pada 26 Mei 2022. (AFP PHOTO/KAZUHIRO NOGI via KOMPAS.com)

Langkah pemerintah untuk memajukan pemilihan umum berdampak pada guncangan politik karena pihak oposisi dan juga koalisi pemerintah memprotes keras rencana pemilu ini karena waktunya yang dianggap kurang pas karena musim penghujan akhir tahun yang dimulai pertengahan November seringkali menyebabkan Malaysia kebanjiran dan berdampak menghancurkan serta memakan korban jiwa.

Langkah yang diambil oleh Perdana Menteri Malaysia dan juga UMNO untuk melaksanakan pemilu 9 bulan sebelum lebih awal ini dinilai lebih memikirkan kepentingan UMNO semata bukan untuk kepentingan Malaysia.

Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang dipimpin Ismail merupakan partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa kini memang sedang mengalami ketidakpastian di parlemen karena adanya ketegangan dengan partai koalisi lainnya dan dinilai hanya mementingkan kepentingan partainya sendiri saja.

Pada hari Minggu lalu Perdana Menteri Malaysia Ismail sudah bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah untuk mendapat persetujuan pembubaran parlemen.

Dalam situasi seperti ini Raja tidak punya pilihan lain selain menyetujui permintaan perdana Menteri Malaysia Ismail sehingga rakyat Malaysia dapat menentukan sikapnya dan memilih pemerintahan yang stabil.

Dengan adanya pengajuan pemilu ini berarti amanah dikembalikan kepada rakyat Malaysia untuk memutuskan siapa yang pantas memimpin Malaysia.

Sebagai langkah lanjut dari keputusan politik ini Komisi Pemilihan Umum Malaysia diharuskan dapat merumuskan langkah yang harus diambilnya dalam waktu seminggu.

Selanjutnya akan diumumkan secara resmi kapan pemilihan umum akan dilaksanakan, karena menurut undang undang yang berlaku bahwa Pemilu harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari sejak pembubaran parlemen.

Warga Malaysia menyaksikan berita Perdana Menteri Malaysia  mengumumkan pembubaran parlemen. Photo: benarnews.org
Warga Malaysia menyaksikan berita Perdana Menteri Malaysia  mengumumkan pembubaran parlemen. Photo: benarnews.org

Strategi Partai UMNO

Situasi perekonomian Malaysia diperkirakan akan bertambah buruk pada tahun depan, oleh sebab itu keinginan UMNO untuk memaksakan pemilu di akhir tahun ini merupakan langkah politik untuk menghindari kekalahan dan juga untuk mendapatkan dukungan etnis melayu.

Pada bulan Maret tahun 2020 setelah mengalami kekalahan UMNO kembali berkuasa sebagai bagian dari pemerintahan koalisi mayoritas muslim setelah aliansi reformis yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad jatuh akibat pembelotan yang dilakukan oleh koalisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun