Di samping itu retorika nasionalistik Abe dinilai telah memperburuk hubungan Jepang dengan negara-negara tetangga, termasuk Korea Selatan.
Di tahun 2020 juga Abe terlibat dalam skandal penyalahgunaan dana politik dan terlibat dalam kronisme.
Abe juga dikritik karena penanganannya yang buruk terhadap pandemi Covid-19 dan memaksakan penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo di tengah kondisi Covid-19 yang mewabah.
Tampaknya kontroversi pemakaman kenegaraan Abe ini tidak akan berhenti ketika upacara usai, namun diperkirakan akan berbuntut panjang termasuk berdampak politik pada Perdana Menteri Jepang dan juga partainya.
Ke dapan jika kontrovesi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin akan memberikan dampak besar pada karir politik Kishida yang tetap bersikeras untuk memberikan penghormatan berupa upacara pemakaman kenegaraan walaupun sudah diprotes keras oleh sebagian masyakarat dan membuat Jepang terbelah.
Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H