Pengetahuan yang sempit akan Indonesia bagi sebagian masyarat Australia menyebabkan salah kaprah lainnya yang menganggap Indonesia itu merupakan bagian dari Bali.
Hal ini tentunya dapat dimaklumi karena memang sebagian besar turis yang mengunjungi Bali adalah warga Australia.
Selama pemerintahan Perdana Menteri Australia sebelumnya yaitu Scott Morison, Australia telah kehilangan kesempatan emas untuk lebih mengakrabkan diri dengan Indonesia.
Di era tersebut Ausralia lebih berkiblat pada Amerika dan Eropa dan melupakan bahwa perekonomian Australia sangat tergantung pada negeri negara di Asia termasuk Indonesia.
Di era tersebut banyak program Indonesian Studies di berbagai perguruan tinggi dan juga pelajaran bahasa Indonesia baik di perguruan tinggi maupun di sekolah di Australia yang tutup karena tidak dialokasikannya lagi dana dari pemerintah Federal. (Baca Selengkapnya di sini)
Salah kaprah terhadap Indonesia ini jika ditelisik lebih lanjut tidak saja terjadi di kalangan sebagian masyarakat Australia namun juga di kalangan elit politik dan anggota parlemen.
Oleh sebab itu, jika kita mendengarkan debat yang berlasung di parlemen secara langsung di Gedung parlemen Canberra maka dalam pembahasan yang terkait dengan Indonesia seringkali kita dapat menyaksikan salah kaprah ini.
Sebagai contoh ketika Pauline Hanson politisi Australia yang anti muslim dan memandang sebelah mata terhadap Indonesia karena sempitnya pengetahunnya menggambarkan Bali sebagai tempat yang kumuh penuh kotoran sapi di jalan jalan sebagai sumber penyebaran penyakit mulut dan kuku.
Sikap dan pendapat Pauline Henson inilah yang menjadi pemberitaan di media masa yang turut berperan membuat masyarakat Australia salah kaprah terhadap Indonesia.
Lebih Bersahabat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Di saat itulah nantinya kelak perekonomian Australia berada di bawah Indonesia dan ketergantungannya terhdap Indonesia akan semakin besar.
Oleh sebab itu pemerintah Australia saat ini harus menyadari dan mempersiapkan diri mendekati Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai mitra utamanya dalam berbagai hal seperti keamanan, ekonomi, politik dan sosial budaya jika tidak ingin ketinggalan perahu.