Di hari kemerdekaan i sudah selayaknya bangsa Indonesia bersyukur atas apa yang telah dicapai selama 77 tahun
Jika masih ada komponen masyarakat yang masih menyangsikan kemampuan Indonesia apalagi menjelek-jelekkan bangsa sendiri, mari buka pikiran, gunakan akal sehat untuk lebih mencintai bangsa sendiri.
Dalam tiga puluh tahun mendatang, hampir seluruh pakar ekonomi dunia memprediksi bahwa bangsa Indonesia akan menjadi kekuatan nomor 4 ekonomi dunia, yang akan jauh meninggalkan Australia dan negara maju lainnya yang saat ini perekonomiannya masih berada di atas Indonesia.
Mari kira merenung sejenak. Coba bandingkan apa yang telah dicapai Indonesia dengan negara lain yang kemerdekaannya hampir bersamaan dengan Indonesia atau bahkan yang telah lebih dulu merdeka, maka pikiran kita akan terbuka bahwa apa yang telah dicapai selama 77 tahun merdeka ini memang patut disyukuri.
Dinamika Politik
Rupanya salah kaprah terkait dengan Indonesia ini juga terjadi pada masyarakat Australia.
Ketika berdikusi dengan salah satu Indonesianis (orang Australia pencinta Indonesia) saya juga kaget ketika diberitau bahwa di salah satu buku paket yang diajarkan di sekolah di secondary school ternyata Indonesia masih disebut sebagai "ancaman". Bahkan di dalam buku putih pertahanan Australia, Indonesia disebut sebagai " The national threat from the north".
Jelas sekali bahwa Australia menanamkan ideologi pada generasi mudanya bahwa Indonesia lebih dianggap sebagai ancaman dibandingkan sebagai negara yang bertetangga.
Jadi tidak heran jika kebanyakan masyarakat Australia menganggap Indonesia sebagai negara miskin terkebelakang dan rakyatnya tidak berpendikan.
Dalam hal pemerintahan, Indonesia dan Australia dengan segala dinamikanya telah menjalin persahabatan yang cukup baik.Â
Bahkan sebelum secara resmi ada negara yang dinamakan Australia, orang Bugis sudah menajalin persahabatan yang sangat erat dengan pribumi Australia orang Aborigin selama ratusan tahun lamanya.