Pasca Tebunuhnya Ayman al-Zawahiri, Akankah Al Qaeda Pupus?

Bagi Taliban pembunuhan Al-Zawahiri   memiliki makna tersendiri sekaligus peringatan  bahwa Taiban harus mengevaluasi ulang kedekatannya dengan Al Qaeda jika ingin Afghanistan diakui secara internasional keberadaannya.

Bagi Afghanistan pengakuan internasional saat ini sangat dibutuhkan karena  negara ini sedang mengalami krisis keuangan akibat dana simpanannya yang berada di luar  negeri masih diblokir dan juga kejadian becana  alam seperti gempa bumi yang beruntun menimpa negara ini.

Pembunuhan Al-Zawahiri  ini tentunya akan membuat Amerika kehilangan kepercayaan pada Taliban yang berkuasa di Afghanistan karena ternyata Afghanistan masih menjadi tempat persembunyian  para tokoh  Al Qaeda.

Ke depan dikhawatirkan Afghanistan akan menjadi lahan subur bagi tumbuhnya kembali benih benih terorisme yang menghantui Amerika.

Kematian Al-Zawahiri   tentunya akan merusak hubungan antara Taliban dan Al Qaeda yang selama ini berhasil dibangun dengan baik atas dasar kepercayaan.

Sebagai catatan pasca serangan 9/11 pendiri Taliban Mullah Omar lebih  memilih untuk menghadapi invasi Amerika dan memilih kehilangan kekuasaan daripada menyerahkan Osama bin Laden ke AS.

Bagi Al Qaeda terbunuhnya Al-Zawahiri  tentunya membuat kelompok ini sulit memulihkan kepercayaanya pada Taliban yang dianggap tidak berhasil melindungi pimpinannya.

Jika ditelisik lebih dalam pembunuhan Al-Zawahiri  tentunya tidak saja akan meningkatkan kebencian antara Amerika dan Al Qaeda, namun juga mempengaruhi lingkaran dalam  Taliban.

Di dalam tubuh Taliban tentunya masih ada kelompok yang pro dan kelompok kontra Al Qaeda yang jika tidak dapat diselesaikan akan menimbulkan perpecahan.

Kematian Osama bin Laden dan Al-Zawahiri   tentunya menjadi pukulan bagi Al Qaeda dan akan semakin sulit untuk memulihkan kepercayaan dirinya karena ruang geraknya sudah semakin sempit.

Pulihnya rasa percaya diri Al Qaeda ini tentunya akan sangat tergantung pada siapa yang akan menggantikan Al-Zawahiri.