Mo Farah bukanlah nama aslinya, namun merupakan nama samaran yang diberikan oleh pelaku perdagangan anak untuk menghilangkan identitasnya. Nama asli Mo Farah adalah Hussein Abdi Kahin yang dilahirkan di di Somaliland, utara Somalia.
Film dokumenter ini mengungkap bahwa orang tua Mo Farah tidak pernah tinggal di Inggris.
Dari kisah yang diungkapkan oleh Mo Farah kepada media, dia menyatakan bahwa di usianya  yang ke 8 tahun dengan menggunakan nama orang lain dirinya setibanya di Inggris diperdagangkan secara illegal dan dipaksa menjadi pembantu rumah tangga.
Setibanya di Inggris, Farah tinggal bersama pasangan suami istri yang memperlakukannya dengan buruk.
Namun atas jasa  guru olahraganya di sekolah yang bernama Alan Watkinson,  Mo Farah diselamatkan dan dibantu  mengajukan permohonan kewarganegaraan Inggris dengan menggunakan menggunakan nama samaran.
Dalam film dokumenter tersebut, terungkap bahwa nama Mohamed Farah dicuri dari nama  anak lain dan selanjutnya  digunakan untuk membuat paspor palsu.
Makna Kejujuran
Mo Farah menyadari bahwa apa yang diungkapkannya pada fim dokumenter ini dapat saja berdampak pada status keimigrasiannya karena menggunakan identitas palsu dan dapat berakibat dideportasi.
Namun petugas dari kantor  Home Office Inggris  menegaskan bahwa Mo Farah tidak akan menghadapi masalah apapun dengan terungkapnya kisah masa lalunya ini.
Mo Farah tentunya dapat saja mengubur selamanya kisah pahit bagian dari perjalana hidupnya ini, namun dirinya ternyata memilih untuk mengungkapkannya kepada publik.
Ada dua hal yang ingin disampaikan oleh Mo Farah dalam film dokumenter ini, yaitu kejujuran dan pelajaran bagi orang lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!