Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Covid-19 Telah Menyelamatkan 20 Juta Jiwa dari Kematian, Mengapa Masih Ada Kelompok Anti Vaksin?

27 Juni 2022   07:07 Diperbarui: 28 Juni 2022   11:12 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vakisn Covid-19 telah menyelamatkan 20 juta  jiwa dari kematian. Ilustrasi: irishtimes.com   

Individu dan kelompok anti vaksin cenderung percaya bahwa vaksinasi merupakan suatu gerakan konspirasi.  Disamping itu kelompok ini ingin memperlihatankan  sikap pemberontakannya  sekaligus ingin menunjukkan kebanggaan  karena bahwa dirinya berbeda dari kebanyakan orang.

Vaksin dipandang oleh kelompok anti vaksin ini sebagai bentuk konspirasi negera penghasil vaksin untuk menghancurkan kelompok tertentu.

Faktor lain yang dianggap mendorong  terjadinya kelompok anti vaksin ini adalah rasa ketakutan akan jarum dan darah  yang jarang terungkap kepermukaan (lihat ulasan lengkapnya di sini).

Jika ditinjau dari  ilmu kesehatan masyarakat,  beradaan individu ataupun kelompok  vaksin ini akan berdampak buruk pada kekebalan kolektif masyarakat, karena cukup  beberapa orang saja yang tidak mau divaksinasi dapat menyebabkan  kembalinya wabah penyakit yang selama ini mungkin sudah hampir  tereliminasi.

Peran vaksinasi dalam mengeliminasi penyakit berbahaya dunia memang sangat vital.  Hal ini  tidak saja terjadi pada Covid-19 saja namun juga pada penyakit mematikan lainnya  seperti  cacar, polio, campak, meningitis, batuk rejan, tuberculosis, flu dll.

Perlu kita sadari bersama bahwa  jika vaksin tidak ditemukan dan dikembangkan  maka sudah dapat dipastikan status kesehatan dunia tidak seperti yang kita alami seperti  saat ini.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun