Sikap standar ganda Amerika memang bukanlah hal yang baru, karena Amerika sering melakukan hal ini apabila terkait dengan kepentingan dalam negerinya.
Sangat jelas sekali perjalanan Joe Biden ke Arab Saudi ini bertujuan utama untuk membujuk Arab Saudi untuk memasok minyak mentahnya untuk kepentingan meredam lonjakan harga BBM di Amerika yang memiliki implikasi politik.
Diperkirakan Amerika akan memainkan kartu politiknya yaitu sentimen Arab Saudi terhadap Iran yang diduga memiliki kemampuan untuk membuat bom atom dalam waktu dekat.
Dengan memainkan kartu ini Amerika akan membuka kembali asanya untuk menjual persenjataannya pada Arab Saudi.
Amerika memang sudah telanjur mencap Arab Saudi sebagai negara sponsor terorisme dan pembunuhan brutal Khashoggi yang berdasarkan hasil penyelidikan pihak intelejen Amerika terkait langsung dengan Pangeran MBS.
Namun saat ini posisi politik Pengeran MBS sangat vital dan strategis karena memiliki cadangan minyak yang sangat besar dan juga sebagai kunci perpolitikan regional di kawasan Timur Tengah.
Kunjungan Joe Biden memang tidak hanya ke Arab Saudi saja namun juga menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerjasama Negara Teluk. Disamping itu Joe Biden juga akan bertemu dengan piminan Mesir, Jordania, dan Irak di Arab Saudi.
Sebelumnya Joe Biden akan mengunjungi Israel sebagi aliansi utamanya di kawasan Timur Tengah ini.
Namun secara politik, pertemuan lain yang akan dihadiri oleh Joe Biden ini dapat dikategorikan sebagai upaya pembungkus rasa malu Amerika yang mencap Arab Saudi sebagai negara sponsor terorisme dan juga negara pembunuh dan pelanggar HAM.
Kunjungan Joe Biden ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Pangeran MBS dapat diartikan sebagai langkah awal Amerika untuk mengubah sikap politik luar negerinya terhadap Arab Saudi demi kepentingan minyak dan penjualan senjata untuk menyelamatkan perekonomian Amerika.
Dalam sejarahnya keberadaan minyak memang sangat vital dan dapat menimbulkan ketidakstabilan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, tidak heran kini Amerika sikapnya melunak terhadap Arab Saudi juga karena minyak.