Langkah yang dilakukan oleh Thailand ini memang sangat drastis karena disamping merubah undang undang, juga disertai  dengan  promosi penanaman ganja  secara luas termasuk membagi bagikan 1 juta tanaman ganja pada masyarakat untuk ditanam dan dikembangkan untuk tujuan pengobatan dan kuliner.
Tujuan utama dari pembagian tanaman  ganja ini adalah meningkatkan penghasilan masyarakat karena misalnya sepotong ayam goreng yang dibumbui dengan ganja harganya mencapai US$12 yang tentunya sangat jauh harganya dengan ayam goreng biasa.
Tanda tanda legalisasi ganja oleh pemerintah Thailand dini  sudah mulai tampak di tahun 2021 lalu  ketika pemerintah mengumumkan bahwa setiap keluarga yang menginginkannya  dapat menamam ganja sebanyak 6 pohon untuk dijual hasilnya untuk memenuhi kebutuhan ganja untuk rumah sakit, Lembaga penelitian dan kebutuhan kosmetik serta  kuliner.
Langkah yang diambil oleh pemeritah Thailand ini memang cukup mencengangkan karena pemerintah yang berkuasa saat ini yang didominasi oleh militer ternyata memiliki cita cita untuk menjadikan Thailand sebagai pusat produksi dan distribusi ganja di kawasan Asia utamanya di Asia tenggara.
Pelonggarana penanaman ganja di Thailand ini memang masih ada pembatasan. Salah satu pembatasannya adalah ekstrak ganja harus mengandung kadar tetrahydrocannabinol (THC) di bawah 0.2 %, sedangkan  untuk produksi besar harus mendapat ijin dari pemerintah.
Dengan legalisasi penanaman ganja ini maka di Thailand tananam ganja kini  tidak ada bedanya dengan tanaman  cabe, bawang dan sayuran  lainnya.
Hanya dalam waktu singkat setelah  aturan penanaman  dan bisnis ganja ini dilegalkan, sudah banyak perusahan  di Thailand yang bergrak dalam bisnis ganja dan produk ini sudah masuk dalam bursa efek.
Thailand tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan ganja untuk pengobatan sejak tahun 2018.
Promosi  legalisasi ganja oleh  pemerintah Thailand ini boleh disebut  besar besaran  karena lebih menonjolkan sisi positifnya dari ganja, bahkan pemerintah Thailand menyebutkan bahwa kebijakan baru ini merupakan hadiah bagi masyarakat Thailand.
Pemerintah Thailand juga telah membangun klinik pengobatan di Bangkok yang menggunakan ganja sebagai penghilang rasa sakit untuk penderika kanker, epilepsi dan gejala kalianan kejiwaan dan kegelisahan.
Mengganggu Stabilitas Regional
Seperti yang telah diuraikan di atas, legalisasi penanaman ganja untuk skala rumah tangga ini memang menyisakan sisi abu-abu yaitu penggunaan ganja untuk keperluan rekreasi dan kesenangan yang memiliki dampak sosial bagi masyarakat terkait kecanduan zat psikotropika yang dikandung ganja.