Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Boris Johnson Lolos dari Lubang Jarum, Posisinya Terus Terancam

8 Juni 2022   09:59 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:12 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lolosnya Boris Johnson dari lubang jarum ini bukan berarti masa depannya sebagai Perdana Menteri Inggris akan akan aman karena masih banyak sederet permasalahan yang akan memicu mosi tidak percaya selanjutnya.

Menurut undang undang,  mosi tidak percaya berikutnya  hanya boleh dilakukan setahun  setelah pelaksanaan mosi tidak percaya yang dilakukan pada hari senin lalu.

Hal ini mengimplikasikan bahwa partai Buruh sebagai partai oposisi masih memiliki waktu dan  amunisi untuk menggoyang posisi Boris Johnson  yang kemungkinan  akan diskenariokan  untuk melakukan mosi tidak percaya berikutnya.

Pemungutan suara pada acara mosi tidak percaya senin lalu bukan otomatis menghilangkan skandal pesta di tengah pandemi tersebut karena  Komite Hak Istimewa dapat saja memberikan  Rekomendasi penangguhan Boris Johnson dari parlemen jika penyelidikan terus berkembang.

Kepiawaian Boris Johnson dalam berpolitik dan keluar dari tekanan  memang sudah teruji, namun ke depan jika dirinya tidak bertindak lebih hati hati dan lebih bijaksana dapat saja karirnya sebagai Perdana Menteri Inggris akan berakhir.

Sampai  saat ini masa jabatan perdana Menteri inggris baru berjalan separuh jalan, namun dengan adanya undang undang baru terkait pelaksanaan pemilu maka dapat saja pemilihan umum untuk memilih Perdana Menteri dilakukan sebelum tahun 2024 mendatang.

Masalah lain yang menjadi krikil tajam dalam pemerintahan Boris Johnson adalah maslah Irlandia Utara yang selalu menjadi duri dalam daging yang belum ditemukan solusinya.

Disamping itu pasca pelaksanaan Brexit yang melambungkan nama Boris Johnson di dalam negeri, hubungan antara Inggris dengan Uni Eropa belumlah  mulus.

Boris Johnson juga sedang menghadapi  masalah dalam negeri yaitu dukungan terhadap dirinya yang melemah di Wales dan Skotlandia.

Jika melemahnya dukungan terhadap dirinya di kedua wilayah ini tidak dapat diselesaikannya dengan baik maka sudah dapat dipastikan di pemilu mendatang dirinya akan kalah di dua wilayah ini.

Hal lain yang sangat krusial adalah masalah meroketnya biaya hidup masysrakat Inggris yang  memberikan tekanan berat bagi  dirinya akibat dari tidak jelasnya kebijakan yang dibuatnya baik dari segi pajak maupun insentif yang diberikan oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun