Pemerintah Inggris  akhirnya mengeluarkan lisensi perpindahan kepemilikan salah satu klub sepakbola ternama Inggris Chelsea.
Dengan dikeluarkannya persetujuan oleh Nadine Dorries yang merupakan sekretaris digital, budaya, media dan olagraga ini maka sejak hari Rabu lalu konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly secara resmi mengambil alih kepemilikan Chelsea dari Abramovich.
Sistematis
Aroma poltik memang sangat kental sekali dalam perpindahan kepemilihan Chelsea ini.
Dengan dalih bahwa Rusia dan oligarki pendukung Putin harus diberikan hukuman, maka Abramovich yang disebut pemerintah Inggris  sebagai sekutu dan pendukung Putin dimasukkan  dalam daftar warga dan konglomerat Rusia yang harus dikenakan  sangsi.
Abramovich yang berperan besar memupuk, mengembangkan dan membesarkan Chelsea ini memang sudah menyadari sejak awal bahwa Chelsea yang dicintainya ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi.
Oleh sebab itu tidak heran jika sejak awal bulan Maret lalu  Abramovich sudah menawarkan Chelsea di pasaran.
Langkah dan Peran pemerintah Inggris merampas Chelsea dari tangan Abramovich dimulai dengan mencantumkan nama Abramovich dan memberi label sebagai oligarki Rusia dengan alasan untuk memberi efek jera pada Rusia dan orang orang yang dinilai dekat dengan Putin.
Dengan memasukkan nama Abramovich ke dalam daftar orang Rusia yang dikenai sangsi, maka hal ini menjadi lonceng kematiian bagi Chelsea karena tidak ada cara lain selain menjualnya.
Abramovich memang sangat menyadari bahwa dirinya tidak dapat lagi mempertahankan Chelsea dan harus menjual Chelsea dengan cara apapun.
Ternyata peran pemerintah Inggris tidak hanya sampai disitu saja dan mengambil langkah lebih lanjut yaitu untuk memastikan bahwa Abramovich tidak mengambil keuntungan dari penjualan Chelsea ini.
Oleh sebab itu, Â pemerintah Inggris berkepentingan untuk mengawasi proses penjualan ini agar tujuan utama merampas Chelsea dari Abramovich tercapai.
Untuk mencapai tujuan ini pemerintah Inggris memutuskan Chelsea hanya dapat beroperasi di bawah lisensi khusus sejak Abramovich yang telah menjadi pemilik  Chelsea sejak tahun 2003 ini dimasukkan dalam daftar warga Rusia yang terkena sangsi.
Kacang lupa akan kulitnya
Pemerintah Inggris mungkin lupa bahwa Abramovich pernah menjadi penyelamat Chelsea.
Pada tahun 2003 ketika Abramovich memutuskan membeli klub sepakbola ini kondisi Chelsea bukanlah sama seperti saat ini.
Pada saat tersebut Chelsea terpuruk dan kurang dikenal prestasinya. Â Di era tahun 2003 tersebut sepakbola Inggirs masih didominasi oleh dua klub raksasa yaitu Manchester United dan Arsenal.
Oleh sebab itu tidak heran saat itu Abramovich berhasil membeli Chelsea dengan harga hanya sekitar US $175 juta.
Sebagai perbandingan  pada tanggal 7 Mei 2022 lalu  konsorsium yang dipimpin oleh  Boehly yang juga merupakan pemilik klub Baseball  Los Angeles Dodgers menyepakati membeli Chelsea seharga US $ 5,3 milyar.
Sejak di bawah kepemilikan Abramovich Chelsea mengalami transformasi dari klub sepokbola yang mengalami krisis keuangan dan krisis prestasi berubah total menjadi salah satu klub sepakbola Inggris yang disegani tidak saja di Inggris namun juga di dunia.
Chelsea berhasil  menorehkan  prestasi dengan meraih 10 tropi dalam kurun waktu  19 tahun termasuk di dalamnya gelar juara liga Inggris dan dua liga champion.
 Inggris juga melupakan bahwa kedatangan Abramovich di  Stamford Bridge membawa fenomena baru di dunia sepakbola Inggris yaitu mengundang gelombang  investor dari negara lain.
Abramovich tidak saja menyelamatkan Chelsea dari kehancuran, namun juga membawa angin segar dan era baru dalam persepakbolaan Inggris.
Namun kini segala jasa dan kebaikkan  Abramovich hilang begitu saja dengan adanya pengaruh kental politik yang meracuni dunia olahraga.
Langkah yang dipertontonkan dan diambil oleh pemerintah Inggris ini tentu saja dapat membuat khawatir para investor yang saat ini menjadi pemilik klub sepakbola ternama Inggris karena suatu saat nanti nasibnya akan sama Abramovich jika terjadi perubahan arah politik.
Ketika dunia olahraga dicampur adukkan dengan politik, maka akal sehat tidak lagi dapat memahaminya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H