Sebaliknya Le Pen antipasti terhadap Euro sehingga tidak heran jika dirinya jika terpilih maka Perancis akan keluar dari Uni Eropa sebagaimana yang dialkukan oleh Inggris sekaligus menggagas single Currency.
Dengan langkah ekstrim ini Marine Le Pen akan memprioritaskan lapangan kerja, kesejahteraan dan perumahan serta mengembalikan kejayaan Perancis.
Akankah Macron Terjungkal?
Pada pilpres putaran pertama yang melibatkan 12 kandidat Macron sebagai pertahana hanya memperoleh suara 28% saja sedangkan Le Pen meraih 23%.
Kemenangan tipis Macron di putaran pertama ini sekaligus menjadi peringatan bahwa ada kemungkinan dirinya akan dikalahkan oleh Le Pen pada putaran kedua.
Di urutan ketiga ada Jean-Luc Melenchon yang mengkampanyekan kenaikan upah buruh dan melawan perubahan iklim dengan perolehan suara 22 %.
Setelah mengalami kekalahan ini Jean-Luc Melenchon menghimbau kepada pemilihnya untuk tidak memberikan suara penuh kepada Le Pen namun juga tidak mengarahkan pemilihnya untuk memilih Macron.
Jadi pada pertarungan pilpres mendatang nanti pemenangnya akan ditentukan oleh limpahan suara dari kandidat yang kalah dalam putaran pertama.
Jika tanggal 24 April mendatang Marine Le Pen memenangi pilpres ini maka Emmanuel Macron akan menjadi korban pertama Putin sekaligus merupakan gelombang kejutan terbesar tidak saja bagi Perancis, namun bagi Eropa dan dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI