Menurut pakar IT, salah satu kelemahan Telegram ini adalah tidak menawarkan end encryption untuk semua pengiriman pesannya oleh sebab itu dapat dibobol untuk mengetahui diskusi antar penggunanya dan melacak siapa yang terlibat dalam diskusi.
Salah satu hal yang juga membuat Telegram makin popular adalah tidak adanya pembatasan yang dirasa oleh pengguna. Â Oleh sebab itu ketika Whatapps meluncurkan kebijakan barunya terkait data dan pembatasan penyebaran berita ke sesama pengguna, maka aplikasi ini menjadi pilihan lain dan sekaligus meingkatkan popularitasnya.
Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H