Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Nyamuk Semakin Cerdas

18 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 18 Februari 2022   19:07 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Namyuk betina Aedes aegypt | Photo: BSIP SA/Alamy  

Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa resistensi nyamuk terhadap berbagai insektisida yang ada sudah mulai meluas termasuk resistensi terhadap malathion, propoxur, deltamethrin, permethrin dan  lambda-cyhalothrin dengan cara mengeneali insektisida ini dan merubah prilakunya untuk menghindari insektisida ini.

Sehingga tidak heran jika insektisida disemprotkan di dalam rumah, maka nyamuk menghindari masuk ke dalam rumah dan menunggu orang keluar rumah untuk menggigitnya.

Hal yang paling mengagumkan bahwa ternyata perubahan prilaku  dan kemampuan menghindar insektisida ini diwariskan pada keturunannya, sehingga kerurunanya juga memiliki resistensi dan perubahan prilaku.

Lantas Harus Bagaimana?

Dengan semakin bertambah cerdasnya nyamuk menghindari insektisida ini, peneliti ini menekankan pentingnya melakukan melakukan pemantauan nyamuk di wilayah tropis dan sub tropis dimana nyamuk ini secara alami dapat berkembang biak dengan sangat baik.

Pembasmian nyamuk dewasa dengan menggunakan insektisida tampaknya bukan lagi merupakan satu satunya pilihan karena akan memicu lebih lanjut resistensi nyamuk terhadap insektisida.

Salah satu pilihan untuk mengendalikan populasi nyamuk adalah membunuh nyamuk ketika masih dalam tahapp larva yang hidup diair yang kita kenal sebagai jentik,

Sebagai contoh nyamuk penyebar demam berdarah A. aegypti menyukai bertelur pada air bersih, sehingga memutus siklus hidpnya akan lebih efektif jika disbanding dengan menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa.

Fenomena terjadinya resistensi nyamuk terhadap insektisida baik melalui mekanisme perubahan DNA, morfologi maupun tingkah laku ini menunjukkan bahwa pengendalian penyakit menular yang vektornya adalah nyamyuk seperti seperti malaria, chikungunya, demam berdarah, demam kuning, Zika dan demam West Nile memerlukan strategi baru yang lebih efektif.

Ada anekdot yang cukup menarik terkait pengendalian nyamuk di Indonesia yaitu "bagaimana nyamuk  tidak semakin merajalela di Indonesia karena  tiap malam nyamuk  diberi obat nyamuk sehingga pastilah nyamuk  Indonesia semakin lama semakin sehat"

Ketika nyamuk semakin cerdas manusia harus lebih cerdas lagi tentunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun