Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Nyamuk Semakin Cerdas

18 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 18 Februari 2022   19:07 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin Cerdas

Dengan menggunakan berbagai organ penglihatan, penciuman, rasa dan pendengarannya nyamuk dapat bergerak dan bertahan hidup serta melakukan  reproduksi. Hal yang paling menarik adalah nyamuk memiliki kemampuan pembelajaran asosiatif dalam mencari makan, bertelur dan kawin.

Selama ini tindakan pengendalian vektor kimia dalam bentuk kelambu berinsektisida, penyemprotan residu dalam ruangan dan penyemprotan luar ruang telah terbukti paling efektif dalam mengurangi populasi nyamuk dan penularan penyakit.

Namun dalam perkembangannya penggunaan insektisida yang mulai diperkenalkan di tahun 1930 an ini membuat nyamuk menjadi resisten dan pengugunaan insektisida tidak lagi efektif dalam mengendalikan populasi nyamuk terutama yang menjadi vektor penyebaran penyakit yang membahayakan.

Resistensi ini berdasarkan hasil beberapa penelitian salah satunya melibatkan mutasi gen yang mengkode situs pengikatan protein dimana insektisida bekerja.

Mekanisme lainnya ditengarai melibatkan resistensi metabolik yang dihasilkan oleh enzim detoksifikasi seperti P450 monooxygenases, esterases, dan glutathione S transferases (GST) yang menonaktifkan insektisida melalui metabolisme.

Seperti yang telah diuraikan di atas, hasil penelitian ini membuktikan bahwa nyamuk betina semakin lama semaikin cerdas karena ketika sebagian nyamuk betina ini dapat bertahan terhadap dosis insektisida yang diberikan maka nyamuk ini dapat belajar dari pengalamannya sehingga di kemudian hari dapat mengindari insektisida ini.

Hal yang paling menakjubkan ternyata proses belajar ini terjadi dengan sangat cepat sehingga nyamuk dapat selamat dan menghindari insektisida.

Berdasarkan kenyataan ini dalam pengendalian nyamuk  tentunya diperlukan strategi tersendiri karena pengendalian nyamuk  dengan insektisida tidak lagi efektif.

Insektisida  selama ini memang berdampak pada nyamuk dengan cara melakukan penetrasi kutikula (lapisan kerangka luar) nyamuk sehingga bahan kimia dapat memasuki tubuh nyamuk dan menyebabkan tidak berfungsinya sistem syaraf nyamuk dan menunuhnya.

Namun pada kenyataannya nyamuk yang selamat dari insektisida secara cepat dapat beradaptasi dengan memepertebal kutikula yang dimilikinya sehingga insentisida tidak efektif lagi melakukan penetrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun