Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setahun Kudeta Militer Myanmar, Dunia Duduk Manis Menonton

1 Februari 2022   19:30 Diperbarui: 1 Februari 2022   19:34 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjuk rasa yang terluka pada aksi tanggal  27 Maret  2021.   Photo: CNN.  Image 

Hari ini setahun kudeta yang dilakukan oleh pihak militer Myanmar yang merampas secara paksa mandat  pemerintahan yang dipilih secara sah oleh rakyat telah berlalu.

Pada tanggal 1 Februari tahun lalu pihak militer menangkap dan menahan Aung San Suu Kyi dan juga anggota National League for Democracy yang mememangkan pemilu dengan telak mengalahkan kandidat dari pihak militer pada pemilu yang dilangsungkan bukan Nopember 2020.

Sejak itulah   pemerintahan diambil alih oleh panglima militer Min Aung Hlaing dengan gaya pemerintahannya yang represif menumpas setiap gerakan yang bersuara sumbang terhadap pemerintahannya dan militer.

Sejak tanggal bersejarah itulah Myanmar yang merupakan  yang merupakan salah satu anggota ASEAN yang bergabung di tahun 1997, situasi semakin memburuk dan  terjadi hal hal  yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Perlawanan yang diberikan rakyat dengan harapan pemerintah yang dipilih secara demokratis dikembalikan,  ditindas dan dihancurkan secara brutal oleh pihak militer.

 Tidak hanya sampai di situ saja  pihak militer Myanmar menyisir sampai ke desa desa dan membakar rumah rumah penduduk untuk untuk memadamkan api demokrasi yang dikibarkan oleh rakyat Myanmar.

Sudah tidak terhitung berapa korban jiwa yang melayang akibat tindakan  represif yang dilakukan  oleh pihak militer. Data yang dikeluarkan oleh beberapa pihak menunjukkan korban jiwa sudah lebih mencapai 1.500 orang.  Namun jumlah korban jiwa sebenarnya tentunya  jauh lehih tinggi dari angka ini.

Pengunjuk rasa yang terluka pada aksi tanggal  27 Maret  2021.   Photo: CNN.  Image 
Pengunjuk rasa yang terluka pada aksi tanggal  27 Maret  2021.   Photo: CNN.  Image 

Para tokoh sipil yang dinilai berpotensi untuk menjadi ancaman kekuasaan militer satudemi satu ditangkap dan diadili serta dipenjara termasuk Aung San Suu Kyi.

Tindakan represif yang dilakukan oleh militer Myanmar ini sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan melawan kemanusiaan dan sayangnya dunia hanya dapat duduk manis menonton pentunjukan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun