Olimpiade musim dingin tahun ini sudah semakin mendekat.  Pesta olahraga akbar musim dingin tersebut harusnya menjadi ajang unjuk prestasi  atlit ternyata terkotori oleh atmosfir politik.
Pesta olah raga akbar yang akan berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan 20 Februari mendatang sudah ramai dihiasi oleh permainan politik yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan olahraga.
Perseteruan antara Amerika dan sekutunya dengan Tiongkok yang sudah beberapa saat berlangsung ini ternyata diteruskan oleh Joe Biden dengan cara yang lebih vulgar.
Dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok Amerika mulai menggalang kekuatan untuk mengulang sejarah perang dingin untuk memusuhi dan mengisolir negeri tersebut dan juga Rusia.
Laporan pelanggaran  dan perlakuan Tiongkok terhadap suku minoritas di Tiongkok Uighur dijadikan alasan utama pemboikotan olimpiade ini.
Segera setelah itu seperti yang diduga sebelumnya sekutu  Amerika satu demi satu mengikuti langkah Amerika seperti Australia, Inggris dan Kanada dan kemungkinan beberapa negara lain yang merupakan sahabat dekat Amerika juga  akan mengikutinya.
Alasan pelanggaran hak asasi manusia sebagai alasan pemboikotan ini memang sangat merisaukan karena Amerika, Australia, Inggris dan Kanada dalam perjalanan sejarahnya sampai saat ini merupakan negara pelanggar hak asasi manusia.
Sebut saja bagaimana Amerika, Australia dan Kanada melakukan pelanggararan hak asasi berat pada penduduk asli minoritas.
Terbongkarnya kuburan masal suku asli Kanada menjadi saksi bisu bagaimana dasyatnya penindasan yang dilakukan pendatang. Â Demikian juga sampai saat ini suku Aborigin di Australia diperlakukan secara tidak adil padahal mereka sudah ratusan ribu tahun menghuni benua ini.
Demikian juga Inggris dengan sejarah kolonialisasinya yang sangat  panjang mengeksploitasi kekayaan negara jajahannya untuk memakmurkan Inggris.