Namun tampaknya karena secara ekonomis, strategis dan politis Myanmar bukanlah negara penting bagi negara adi daya dan polisi dunia.  Oleh sebab itu tragedi  yang terjadi di Myanmar yang telah memakan korban jiwa sangat banyak tetap saja belum dapat menggugah sikap dunia untuk memberikan tekanan maksimal bagi junta militer untuk menyerahkan demokrasi kembali pada rakyat Myanmar.
Penjatuhan hukuman 4 tahun penjara bagi Aung San Suu Kyi dapat dipandang sebagai peringatan sekaligus sikap pimpinan militer yang sedang berkuasa pada ASEAN agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Myanmar.
Secara kultur memang dalam menjalankan politik internasionalnya sesama  anggota ASEAN enggan untuk mencampuri urusan dalam negeri anggotanya termasuk Myanmar.
Namun apa yang diperlihatkan junta militer ini menjadi ujian berat  bagi ASEAN apakah masih memegang sikap politik tradisionalnya ataukah akan mengambil langkah drastis dengan terus menekan Myanmar atau bahkan mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan ASEAN.
Sikap dunia yang kurang memberikan tekanan politik bagi Myanmar ini memang menyulitkan posisi negara lain yang berada dalam ASEAN, karena secara politik tradisional tampaknya ASEAN tidak akan mengambil sikap yang lebih keras lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H