Hal lain yang juga mengancam kapasitas ekspor padi Vietnam adalah kebijakan baru pemerintah Vietnam yang mulai mengalihkan sebagian lahan padinya untuk keperluan tanaman lain dan juga budidaya udang.
Kebijakan ini diperkirakan akan mengurangi lahan padi seluas 200 ribu hektar atau setara dengan 20% dari lahan padi yang ada sekarang ada tahun 2030.
Kombinasi antara dampak perubahan iklim global dan juga kebijakan alih fungsi lahan ini diperkirakan akan mengurangi kapasitas  ekspor beras Vietnam di masa mendatang.
Bagi negara yang biasa mengimpor beras dari Vietnam tentunya akan terdampak ketahanan pangannya karena Vietnam akan mengurangi ekspor berasnya.
Bagi Indonesia yang mengandalkan beras sebagai bahan pangan pokok, apa yang terjadi di Vietnam ini perlu menjadi perhatian khusus, karena dampak perubahan iklim dan penyusutan lahan budidaya padi juga terjadi di Indonesia yang menyebabkan seringnya gagal panen dan produksi yang tidak mencapai target.
Situasi politik global juga mengharuskan Indonesia untuk bergabung dengan 109 negara lainnya untuk menyepakati pengurangan emisi gas metan sebesar 30% pada tahun 2030 mendatang yang tentunya akan berimpilikasi pada produksi padi Indonesia.
Ke depan posisi Vietnam sebagai salah satu negara tempat Indonesia mengimpor beras tidak lagi dapat diandalkan karena tentunya Vietnam akan lebih mementingkan produksi berasnya untuk kebutuhan dalam negeri.
Pada situasi seperti inilah Indonesia harus menyiapkan diri dengan baik  untuk menjamin katahanan pangannya utamanya beras.
Rujukan:Â satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H