Namun tampaknya alur cerita yang tertata apik dan juga beberapa drama yang diselipkan membuat penonton tersentuh hatinya utamanya terkait dengan pengorbanan tentara muda dalam pertempuran ini.
Faktor lain yang dianggap mengangkat sukses film the Battle At Lake Changjin adalah sedkiitnya kompetitor film Hollywood yang saat ini beredar di Tiongkok.
Sebagai contoh film blockbuster Hollywood No Time To Die dan Dune baru ditayangkan di Tiongkok bulan Oktober ini.
Salah satu faktor yang dinggaap berperan besar mengangkat film ini ini di pasaran adalah peluncurannya yang bertepatan dengan peringatan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok dan juga hari libur nasional di bulan Oktober ini.
Di negara tirai bambu ini memang seringkali film propaganda diwajibkan untuk ditonton oleh kader partai Komunis Tiongkok, sehingga tentu saja akan melejitkan pendapatan film ini.
Terlepas dari beberapa faktor yang berperan menjadikan film The Battle At Lake Changjin menduduki puncak film Box Office, sebagai karya seni alur cerita dan juga adegan adegan yang ditayangikan mendapat komentar yang positif oleh pengamat film sebagai karya seni yang bermutu sekaligus menghibur.
Walaupun merupakan film produksi lokal Tiongkok, para penonton akan dapat menikmati elemen blockbuster nya setara dengan film top Hollywood.
Film yang dibuat dengan budget sebesar US$200 juta ini menyajikan efek khusus yang memukau dan juga alur ceritanya yang menarik.
Film yang disutradarai oleh Chen Kaige, Tsui Hark, dan Dante Lam tertata apik sekaligus mengambarkan kayanya pengalaman ketiga sutradara terkenal ini.
Hasil ramuan ketiga sutradarai ini dapat dinikmati dalam film ini seperti misalnya efek khusus, seni bela diri, aksi yang melibatkan bahan peledak dan juga gambaran kehidupan masyarakat Tiongkok yang sensitif.
Dengan ramuan yang sangat khas inilah ketika sutradara berhasil membuat penonton menikmati sisi patriotik namun juga sisi dramanya yang dapat membuat penonton menitikkan air mata.