Hal ini terkadi karena wakil presiden dipilih secara terpisah dan dapat berasal dari partai yang berbeda.  Disamping itu latar belakang profesi  Robredo adalah pengacara HAM.
Konflik terbesar antara Duterte dengan Robredo ini terkait dengan kebijakan Duterte untuk perang melawan narkoba yang memakan korban jiwa yang sangat besar.
Wakil presiden Leni Robredo memang dikenal sebagai penggiat pembela kesamaan gender dan hak perempuan.
Apapun  yang terjadi, Philipina kini memasuki fase penting yang akan menentukan masa depan negara ini yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H