Di samping itu setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan dana sekitar $15 juta untuk mengendalikan populasi unta liar ini.
Merusak lingkungan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya unta liar memang berpengaruh besar pada degradasi lingkungan karena unta hidup berkelompok mencari makan dan minum. Dengan perilaku seperti ini unta secara terus melakukan ekspasi wilayahnya untuk mencari makan dan air.
Unta secara alamiah mengonsumsi air dalam jumlah sangat besar. Dalam hitungan beberapa menit saja kelompok unta liar ini dapat mengonsumsi 200 liter yang tentunya akan sangat mengurangi persediaan air bagi peternakan tradisional yang ada.
Kondisi sumber air yang sangat terbatas di Australia membuat para peternak dan penduduk asli semakin mengkhawatirkan ekspansi unta liar ini.
Situasi ini semakin memburuk di saat musim kering, di mana persediaan air sangat terbatas dan menimbulkan dampak kesehatan, kerusakan lingkungan, dan juga membahayakan wisatawan.
Unta secara alamiah memang memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan air sampai sejauh 5 km. Hal inilah yang menyebabkan unta liar melakukan invasi untuk mencari air ke pemukiman dan juga mencari air yang berasal sumber air pompa, sumur, toilet, dan bahkan uap air yang di keluarkan dari AC di pemukiman masyarakat yang terpencil.
Upaya masyarakat dan pemerintah Australia untuk menangkap unta liar ini untuk diekspor maupun dikonsumsi dagingnya ternyata belum cukup signifikan untuk mengurangi pertumbuhan populasi unta liar yang sangat cepat ini.
Upaya pemerintah Australia untuk mengurangi populasi unta liar dengan cara menembaknya menggunakan helikopter walaupun diklaim telah mengikuti standard kesejahteraan hewan, namun tetap saja mendapat kritik keras dari komunitas internasional karena dianggap membuang sumber daya ternak yang berpotensi untuk menghasilkan daging, susu, dan produk lainnya (sumber).