Walaupun selalu dibantah oleh pemerintah Saudi terkait keterlibatannya dalam serangan 9/11 ini, namun hasil peneyelidikan yang dimuat di dokumen tersebut mengambarkan dengan sangat jelas bagaimana pejabat Saudi melakukan komunikasi melalui telpon di antara mereka sendiri dan operasi al-Qaeda dan kemudian mengadakan pertemuan dengan para pembajak sambil memberi mereka bantuan untuk menetap dan menemukan sekolah penerbangan.
Terkait dengan keterlibatan Saudi, AS sebelumnya memang telah menyelidiki beberapa diplomat Saudi dan juga orang lain untuk mengungkap rahasia apakah  pemerintah Saudi  mengetahui bahwa pembajak telah tiba di AS dan apa yang mereka lakukan.
Namun laporan Komisi penyelidikan  9/11 menemukan  bahwa "tidak ada bukti" bahwa pemerintah Saudi sebagai institusi maupun  pejabat senior Saudi secara individual mendanai serangan yang didalangi al-Qaeda ini.
Komisi mengungkap terdapat kemungkinan bahwa ada badan amal yang disponsori pemerintah Saudi melakukan dukungan dana.
Pengungkapan dokumen rahasia serangan 9/11 ini kepada umum memang sangat menyulitkan baik Amerika maupun Saudi Arabia karena selama ini kedua negara ini  telah membentuk aliansi strategis yang saling menguntungkan.
Sebagai contoh pada bulan Februari lalu ketika Joe Biden merilis  informasi intelejen yang menggambarkan keterlibatan melibatkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang berbasis di AS pada 2018, ternyata menuai kritik keras  dari partainya sendiri partai Demokrat karena selama ini partai demokrat  menghindari terlibat langsung dalam menginisasi pengungkapan  dalang pembunuhan ini.
Ibarat kotak Pandora yang sudah dibuka, maka pengungkapan dokumen rahasia serangan 9/11 ini dapat menjadi bola liar yang tidak terkendali.
Dokumen 16 halaman ini bukanlah satu satunya dokumen yang harus  diungkap kepada publik karena dokumen dokumen rahasia lainnya yang terkait dengan serangan 9/11 yang selama ini dirahasiakan  harus diungkapkan kepada publik berdasarkan undang undang yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H