Penentuan Jenis Kelamin pada Manusia dan Mamalia
Penenutan jenis kelamin pada manusia dan  mamalia lainnya  sangat ditentukan oleh keberadaan kromoson Y. Oleh sebab itu seringkali dikatakan bahwa pada manusia penentu jenis kelamin anak adalah laki laki.
Baik dalam keadaan jumlah kromosom yang normal ataupun yang abnormal, keberadaan kromosom Y akan menjadikan individu tersebut laki laki.
Sebagai contoh orang dengan kromosom XY (normal), XXY dan XYY (abnormal) Â akan berjenis kelamin laki laki, sedangkan individu yang memiliki kromosom sex XX (normal), X dan XXX (abnormal) akan berjenis kelamin perempuan.
Peran kromosom Y dalam penentuan jenis kelamin pada manusia dan mamalia lainnya sudah diketahui pada abad ke 20, namun proses dan peran kromosom Y ini dalam menentukan jenis kelamin baru terungkap sekitar tahun 1959.
Studi ini bermula ketika peneliti melakukan  studi lebih mendalam pada seorang  laki laki memiliki kelainan yang memiliki kromosom  XX.
Dengan melakukan teknik hibrididasi kromosom berhasil diungkap bahwa laki laki dengan kromosom XX tersebut ternyata memiliki potongan kromosom Y pada posisi 140 kilo basa. Â Hal ini terjadi karena adanya abnormalitas pada proses meiosis dimana bagian kromosom Y ini tertransfer pada kromosom X.
Penemuan ini selanjutnya membuka ruang gerak penelitian lainnya yaitu untuk menguak keberadaan gen khusus yang mengatur jenis kelamin pada manusia yaitu gen SRY. Â Gen ini hanya ada pada kromosom Y dan terbukti perannya yang sangat vital sebagai penentu jenis kelamin pada manusia dan mamalia.
Pada fase embrio perkembangan organ seks pada bayi laki laki dan perempuan mulai mulai terjadi pada usia 7 minggu.  Selanjutnya organ  seks janin dapat  ditentukan pada usia 7 minggu dan saat lahir.
Selama fase embrio,  gen SRY akan mengkodekan faktor transkripsi yang  unik untuk mengaktifksn pembentukan testis pada minggu ketujuh perkembangan.