Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

50 Tahun Dunia Gaming yang Mengubah Sejarah

23 Agustus 2021   11:50 Diperbarui: 23 Agustus 2021   12:06 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu game terpopuler. Photo: fossbytes.com

Tidak pelak lagi saat ini di era milenial dan digital dunia gaming dan juga bisnis gaming tidak dapat diabaikan lagi karena baik dari segi jumlah penggemar maupun ekonomi sangat berperan.

Jika kita melakukan napak tilas perjalanan game  maka kita akan menemukan bahwa tahun 1971 dapat diakatakan sebagai tonggak sejarah dimulainya industri gaming.

Revolusi

Tidak ada yang menyangka ketika tahun 1971 sebuah perangkat gaming sederhana dibuat oleh grup kecil mahasiswa yang terdiri dari Nolan Buhnell dari Univeristy of Utah dan Jim Stein seorang peneiliti dari Stanford University menjadi tonggak sejarah game.

Pengembangan game spacewar yang dilakukan di laboratorium universitas ini kemudian  digabungkan dengan ide aspek hiburan yang biasanya ada ada taman hiburan ini berhasil  menjadi Game Arcade yang melegenda.

Guna mewujudkan idenya ini Nolan selanjutnya melakukan Kerjasama dengan perusahan Arcade Bernama Nutting Arcade untuk meralisasikan idenya agar game dapat dinikmati oleh banyak orang yan menjadi hiburan.

Hasil Kerjasama ini membuahkan Computer Space yang diluncurkan pada bulan Agustus 1971 dalam bentuk kabinet fiberglass yang sederhana  dan memberikan kemudahahan bagi gamer untuk melakukan berbagai manuver dan melakukan tembakan dan serangan.

Computer space (hijau) dan Pong (kuning). Photo: Computerspielemuseum
Computer space (hijau) dan Pong (kuning). Photo: Computerspielemuseum

Peluncuran game arcade inilah yang disepakati oleh pakar game sebagai titik awal revolusi gaming di dunia maya,

Jika dibandingkan dengan game yang ada sekarang tentunya Spacewar masih tergolong sangat primitiif.

Game Arcade yang muncul setelah Computer Space, yaitu Pong buatan Atari berhasil menjadi game arcade tersukses karena berhasil menjual sebanyak 35.000 ribu uni di seluruh dunia.

Tidak hanya Pong yang berhasil meraih sukses, beberapa saat kemudian Space Invader yang dikembangkan di Jepang juga berhasil meraih sukses dengan jumlah pencualan mencapai 60.000 unit.

Era selanjutnya bermula ketika para pengembang game arcade mulai berpikir kemungkinan  memainkan  game di rumah. Pola pikir para pengembang game agar game dapat  dimainkan di rumah  ini dapat dikatakan sebagai lompatan sejarah.

Pada tahun 1975 game Arcade Pong berhasil dilkembangkan oleh Atari menjadi versi game yang dapat dimainkan di rumah.

Era game masuk rumah ini memang tidak dapat dibendung lagi karena sejak saat ini variasi game yang ditawarkan semakin menarik seperti misalnya Tetris dan Pacman yang merupakan game terlaris sepanjang masa.

Tetris. Photo: Pinterest
Tetris. Photo: Pinterest

Di tengah tengah persaingan yang semakin ketat  ini Nintendo ikut meramaikan  masuk ke dalam era game arcade dengan produk lagendarisnya Mario.

Super Mario Bros. Photo:  telset.id 
Super Mario Bros. Photo:  telset.id 

Dalam perjalanannya popularitas dan industri game tidaklah selalu sukses dan memuaskan karena ada masanya game mengalami titik jenuhnya.

Pada 1983dunia  game  melalami kejenuhan ketika pendapatan game secara global menurun secara drastis dari  US$3.2 milyar di tahun 1983 menjadi hanya US$100 juta di tahun 1985.

Namun sejarah game juga membuktikan bahwa kreativitas para pengembang game ini berhasil menyelamatkan game dari kepunahan.

Peluncuran Nintendo NES pada tahun 1985 ternyata berhasil membawa game keluar dari kejenuhan dan berhasil menjual perangkat  game ini sebanyak 61.9 juta unit.

Game di era tahun 1990 an ditandai dengan revolusi teknoknologi game baik dari segi perangkat maupun segi grafisnya.  Salah satu  game yang berhasil merebut hati penggunanya adalah Mortal Combat yang dirilis tahun 1992.

Era ini juga ditandai juga dengan dirilisnya Play station, Sonic dan Warcraft.

Tonggak sejarah ketika terjadi di tahun 2000 an ketika dunia game memasuki era game online.

Pada tahun 2001 Microsoft meluncurkan Xbox dengan game andalannya Halo yang menurut pengamat game merupakan evolusi dari game combat.

Namun revolusi yang sebenarnya terjadi pada tahun 2004 ketika diluncurkan Halo 2 dengan menggunakan Xbox live yang memungkiankan para gamer  di berbagai belahan dunia dapat bermain secara bersama sama pada saat yang bersamaan.

Derasnya arus game online ini memang sudah tidak dapat dibendung lagi.  Hal ini ditandai dengan diluncurkannya secara masif  game multiplayer secara online seperi misalnya World of Warcraft yang memungkinkan ribuan game dapat bermain besama.

World of Warcraft. Photo: gamebrott.com
World of Warcraft. Photo: gamebrott.com

Sebagai gambaran pada tahun 2010 saja game ini memiliki 12 juta subscriber.

Jangkauan dunia game di era ini tidak hanya pada penggemar game saja karena ketika Nintendo merilis prosuk nya Nintendo Wii yang berbasis gerakan yang membuat pemain seolah benar benar berolahraga, sehingga game ini berhasil merambah dunia kesehatan dan juga keluarga.

Game ini bahkan digunakan sebagi salah satu metode terapi dalam pemulihan stroke di berbagai rumah sakit di dunia.

Di era tahun 2010 an game tidak saja semata semata sebagai hiburan namun sudah mulai masuk unsur judi.

Era ini dimulai  ketika di tahun 2011 Minecraft game yang merupakan hasil revolusi  dunia 3 dimensi diluncurkan dan berhasil meraih penjualan sebanyak 200 juta unit.

Pada tahun 2017 era keterlibatan uang terjadi ketika game Star Wars Battlefront 2 mensyaratkan pemain memiliki uang cash dengan menggunakan syistem Pay to win.

Era game tahun 2010 an juga ditandai dengan game hybrid yang memadukan console, system portable dan game tidak berbayar Fortnite.  Dalam hal ini Nintendo dengan produknya Nintendo Switch  berhasil meraup pendapatan sebesar US2.4 milyar di tahun 2019.

Masih Bejaya di Era Pandemi

Berbeda halnya dengan sektor industri yang terdampak parah pandemi, bisnis game yang memang secara alamiahnya dimainkan secara individu di rumah masing masing tampaknya tidak terpengaruh oleh adanya pandemi Covid 19 ini.

Industri game ini justru mengalami peningkatan.  Sebagai contoh di tahu 2020 lalu di Inggris tercatat sebanyak 36 juta gamer yang beralih ke game console dan game yang ada di PC.

Di era pandemi ini diperkirakan pertumbuhan paling besar terjadi di game online terutama yang memungkinkan dapat dimainkan bersama dengan anggota keluarga dan kerabat.

Para pakar game juga memprediksi bahwa di era pandemi ini platform seperti Zoom dan Discord akan mulai  dipakai sebagai platform game

Industri game memang tidak dapat lagi diabaikan. Berdasarkan laoran dari Newzoo pada tahun 2020 saja jumlah gamer yang aktif mencapai 2.69 milyar dengan pertumbuhan sebear 5.6% pertahunnya. 

Pada tahun 2021 ini diperkirakan jumlah gamer aktif mencapai 2.81 milyar dengan pendapatan globar sebesar US189.3 milyar.

Bagaimana Efeknya?

Dunia gaming memang masih menjadi pro dan kontra terkait  effek negatifnya pada penggunanya.  Berbagai efek negatif seperti efek psikologi akibat kecanduan game memang sudah banyak teliti.

Game tertentu yang terkait dengan kekerasan ditengarai mempengaruhi psikologis games.

Mortal Combat. Photo: Midway 
Mortal Combat. Photo: Midway 

Sebagai contoh tim peneliti dari Oxford University menemukan fakta bahwa dalam studinya selama 40 tahun, mereka menyimpulkan  bahwa game memberikan efek negatif.  Semakin lama gamer bermain efek negatif ini semakin bertambah.

Namun Tim peneliti ini juga menemukan hal yang mengejutkan karena game juga memberikan dampak positif.

Dalam penelitannya yang melibatkan gamer sebanyak 3.274 yang semuanya berusia di atas 18 tahun dengan memainkan game Animal Crossing: New Horizons, mereka membuktikan  bahwa memainkan game ini selama 4 jam setiap harinya membuat gamer merasa lebih bahagia dibanding dengan orang yang tidak memainkannya.

Hasil penelitian ini tentunya tidak menyimpulkan bahwa game Animal Crossing membuat para gamer lebih bahagia, namun hal ini deisebabkan karena game  ini memiliki aspek sosial yang sangat kental dimana para pemainnya dapat berinteraksi dengan berbagai karakter yang dikontrol oleh orang lain.

Terlepas dari sisi positif industri game yang semakin berkembang ini memang tidak lepas dari kreativitas pengembangnya yang selalu berpikir ke depan memenuhi keinginan penggunanya.

Rujukan: Satu, dua, tiga, empat, lima, enam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun