Peran internet memang sangat besar dalam menyebaran misinformasi terkait kesehatan. Data menunjukkan bahwa sekitar 2 milyar penduduk dunia mengakses informasi terkait Covid-19 ini melalui Facebook.
Oleh sebab itu, jika terjadi penyebaran misinformasi terkait covid-19 dan vaksin  terus berlanjut maka akan dengan sangat cepat menyebar.
Masalah Serius
Misinformasi terkait covid-19 dan vaksin memang menjadi masalah yang sangat serius tidak saja di Amerika namun juga di dunia termasuk Indonesia.
Secara tidak langsung dapat saja misinformasi ini membunuh masyarakat akibat mempercayai informasi yang tidak benar.
Misinformasi terkait vaksin memang menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat dan harus ditangani secara serius oleh penegak hukum.
Dengan mendominasinya varian Delta di seluruh dunia maka peningkatan jumlah kasus dan angka kematian memang tidak terelakkan lagi.
Data empiris menunjukkan bahwa dalam dua minggu ini  di Amerika 70% dari kasus dan juga 26% angka kematian, terjadi pada kelompok masyarakat yang belum divaksin.
Keberadaan dan penggunaan vaksin Covid-19 tidak dapat dibantah lagi secara ilmiah memang telah mengurangi tingkat keparahan dan bahkan mengurangi resiko  kematian akibat virus Covid-19.
Infodemi jika dibiarkan akan menimbulkan ketidak percayaan baik pada pemerintah maupun otoritas kesehatan yang dampaknya sebagian masyarakat melakukan tindakan dan mengambil resiko yang sangat membahayakan kesehatan.
Akibat adanya sebagian masyarakat yang tidak percaya ini, mereka enggan melakukan perlindungan terhadap kesehatannya dan membahayakan orang yang ada di sekitarnya.