Berdasarkan hasil penelitian ini para ilmuwan ini berhasil menemukan sinyal genetik  virus corona pada orang Vietnam, Tiongkok, dan Jepang namun tidak ditemukan  pada orang-orang dari belahan dunia lainnya..
Hal yang sangat menarik dari penelitian ini ternyata manusia purba telah mulai beradaptasi pada virus Corona sekitar 25 ribu tahun yang lalu.
Dari jejak evolusi genom dibuktikan bahwa tekanan virus Corona pada genom manusia mulai reda sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Dari kurun waktu inilah para peneliti menyimpulkan bahwa epidemi virus Corona ini berlangsung selama 20.000 tahun dan selama itulah manusia telah terpapar virus Corona.
Pemetaan terkait kapan dan berapa lama  terjadinya wabah  virus Corona purba ini dalam perjalanan hidup manusia selama 25.000 tahun memang belum dapat dilakukan.  Jadi dapat saja  wabah virus Corona  purba ini terjadi setiap musim dingin atau dapat juga  terjadi secara periodik setiap 5 atau 10 tahun seperti yang terjadi pada serangan SARS, MERS, dan SARS-CoV-2.
Penemuan terbaru ini membuka jalan bagi para ilmuwan untuk meneliti  lebih lanjut  bagaimana gen yang terkait dengan epidemi virus Corona purba ini dapat berkontribusi pada wabah penyakit modern, seperti pandemi COVID-19. Gen gen yang terkait dengan sejarah virus purba  yang ada pada manusia yang hidup saat ini dapat saja  memberikan petunjuk yang sangat berharga untuk mengembangkan  obat antivirus yang lebih baik.
Melalui kapsul waktu virus Corona purba yang terekam pada genom ini diharapkan para ilmuwan dapat menemukan cara yang jitu menaklukan virus Covid-19 yang sedang melanda dunia ini sebagaimana para ilmuwan berhasil mengontrol dan mengendalikan pandemi flu Spanyol dan wabah Ebola. .... Semoga.
Rujukan:Â Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H