Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legasi Kolonialisme Kanada, Tragedi Kemanusiaan yang Masih Membekas

30 Mei 2021   10:45 Diperbarui: 30 Mei 2021   11:12 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duka mendalam dengan ditemukannya 215 kuburan anak Indian Kanada minggu ini. Photo: Mert Alper DerviÃ/Anadolu Agency via Getty Images

Era kolonialisme merupakan salah satu jejak kelam  dalam perjalanan sejarah kemanusiaan.

Saat itu penduduk asli yang dijajah secara fisik, pikiran dan mentalnya serta diperlakukan sebagai bangsa barbar yang harus dibenahi cara hidupnya.

Ada satu hal yang dilupakan oleh para penjajah saat itu bahwa jauh sebelum orang kulit putih maju, justru penduduk asli di berbagai belahan dunia ini telah mengembangkan peradabannya untuk hidup berdampingan dengan alam secara serasi.

Saat itu karena pribumi yang dijajah dianggap sebagai manusia terkebelakang dan barbar, maka diperlukan upaya untuk "memodernisasikan" pribumi ini.  Mereka harus didik dan berpikir sebagaimana kebiasaan bangsa kulit putih.

Tidak jarang di era kolonialisasi tersebut anak anak dipisahkan dari keluarganya untuk  dipaksa dididik mengikuti pola pikir orang kulit putih.  Tidak hanya pendidikan namun juga prilaku keseharian harus mengikuti prilaku orang kulit putih.

Sejarah  mencatat bahwa pola  pikir penjajah ini mengakibatkan tragedi kemanusiaan yang membekas sampai saat ini.

Minggu ini jejak kekejaman era kolonialisme di Kanada terungkap ketika ditemukan kuburan masal yang berisi kerangka 215 anak anak yang ditemukan di halaman sekolah khusus diperuntukkan  mendidik penduduk pribumi Indian Kanada yang bernama the Kamloops Indian Residential School di sebelah barat British Columbia.

The Kamloops Indian Residential School tempat kuburan masal anak Indian Kanada ditemukan. Photo: Library and Archives Canada/Reuters
The Kamloops Indian Residential School tempat kuburan masal anak Indian Kanada ditemukan. Photo: Library and Archives Canada/Reuters
Anak Indian Kanada di the Kamloops Indian Residential School di tahun 1937. Sumber: YouTube/Royal BC Museum
Anak Indian Kanada di the Kamloops Indian Residential School di tahun 1937. Sumber: YouTube/Royal BC Museum
Duka mendalam dengan ditemukannya 215 kuburan anak Indian Kanada minggu ini. Photo: Mert Alper DerviÃ/Anadolu Agency via Getty Images
Duka mendalam dengan ditemukannya 215 kuburan anak Indian Kanada minggu ini. Photo: Mert Alper DerviÃ/Anadolu Agency via Getty Images

Penemuan ini membuat merinding karena diantara kerangka anak anak yang dikuburkan di halaman sekolah ini terdapat anak anak pribumi yang masih berumur masih 3 tahun.

Temuan ini tentunya membuka luka  lama penduduk asli Kanada Indian yang telah mengalami perlakukan tidak manusiawi selama era kolonialisme.

Hal yang lebih memilukan bahwa temuan kerangka anak anak Indian ini belum pernah terdokumentasikan dalam sejarah Kanada.  Artinya selama ini kematian masal anak anak Indian selama dipisahkan dari  orang tuanya ini benar benar ditutupi.

Selama ini anak anak ini dianggap sebagai anak yang hilang dan tidak dapat dilacak oleh keluarga Indian.  Oleh sebab itu dengan mengetahui bagaimana anak anak ini diperlakukan dan akhirnya dikuburkan secara massal di tempat seharusnya mereka dididik lebih baik  memang sangatlah memilukan.

Sejarah mencatat selama lebih dari 100 tahun pihak berwenang Kanada telah memisahkan secara paksa ribuan anak pribumi dari keluarga mereka,  Mereka memaksa anak anak ini  dididik di sekolah khusus yang dilengkapi dengan tempat mukim dengan tujuan untuk memutuskan ikatan budaya dengan pihak keluarganya dan mengasimilasi anak-anak tersebut ke dalam masyarakat kulit putih Kanada.

Sekolah-sekolah yang dijalankan oleh gereja-gereja di era tahun 1870-an hingga 1996 itu tercatat dihiasi dengan  pelecehan fisik, mental dan seksual, penelantaran, dan bentuk kekerasan lainnya.

Pelakuan yang tidak manusiawi ini tentunya mengakibatkan trauma yang dialami tidak saja oleh anak anak tersebut namun juga oleh keluarga penduduk pribumi di seluruh Kanada.

Sekolah tempat ditemukannya kuburan masal anak anak Indian ini tercatat didirikan pada tahun 1890 dan dijalankan oleh Gereja Katolik.

Dalam perjalannya Kamloops Indian Residential School akhirnya berkembang menjadi sekolah terbesar yang menggunakan sistem sekolah residensial khusus pribumi di Kanada.  Di tahun 1950 di puncak kejayaannya sekolah ini memiliki anak didik sebanyak 500 an.

Di era modern tindakan seperti ini dapat digolongkan sebagai pemusnahan etnis yang tentunya merupakan kebijakan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang sangat berat.

Bagi orang Indian yang  "selamat" dari era ini dan masih hidup sampai saat ini tentunya penemuan kuburan masal ini mengingatkan mereka kembali bagaimana kekejaman pihak kolonial.

Tindakan pemerintah  kolonial Kanada ini terhadap pribumi dapat dikategorikan sebagai genosida budaya dan hal ini masu tidak mau harus diakui oleh pihak berwenang Kanada.

Pada tahun 2015, sebuah komisi kebenaran dan rekonsiliasi nasional mengatakan pemerintah Kanada telah melakukan genosida budaya dengan memaksa lebih dari 150.000 anak-anak Pribumi bersekolah di sekolah khusus dengan sistem residensial.

Di sekolah inilah anak anak pribumi ini dicuci otaknya dan  di jauhkan ikatan budayanya dengan keluarga nya agar dapat memiliki pola pikir seperti orang kulit putih yang dipercaya oleh pihak kolonial lebih unggul.

Nyawa  anak pribumi ini sedemikian murahnya, sehingga tidak ada catatan sama sekali terkait jumlah anak yang  tidak pernah kembali ke keluarganya setelah "disekolahkan".

Komisi ini juga mencatat selama mengikuti pendidikan tercatat sebanyak paling tidak ada  4.100 anak meninggal karena penyakit atau kecelakaan di sekolah telah diidentifikasi hingga saat ini.

Penemuan kuburan masal anak anak Indian ini tentunya menguak misteri sekaligus menjawab pertanyaan besar keluarga Indian selama ini yang anak anaknya tidak pernah kembali.

Penemuan ini sekaligus mengungkap bagaimana perlakukan pihak kolonialisme terhadap pribumi yang tidak saja merampas tanah air mereka namun juga merampas pikiran dan mencabut akar budaya mereka yang telah tumbuh subur selama ribuan tahun.

Di tahun 2008 lalu pemerintah Kanada secara resmi memang telah meminta maaf atas terjadinya tragedi kemanusiaan  yang pernah menimpa penduduk asli Kanada, namun penemuan kuburan masal ini tetap saja mengingatkan kembali bahwa kemungkinan hal ini merupakan fenomena gunung es yang menggambarkan bagaimana pelakukan dan kekejaman pihak penjajah di masa lalu.

Tidak pelak lagi penemuan kuburan masal anak anak Indian ini merupakan bukti nyata masa kelam dan memalukan dalam perjalanan sejarah Kanada yang harus diakui sebagai sesuatu yang nyata yang pernah terjadi.

Tragedi ini bukanlah sekedar tragedi yang mudah dilupakan namun merupakan  tragedi yang harus selalu dikenang  bahwa dalam perjalanan sejarah manusia ada era kolonialisme yang sangat kelam dan penuh penindasan dan kekejaman.

Di atas tragedi inilah akhirnya bangsa bangsa Eropa dapat menikmati kejayaannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun