Dunia muslim sempat menaruh harapan besar ketika di minggu pertama Joe Biden dilantik menjadi presiden mengambil kebijakan untuk mencabut larangan masuk warga dan keluarga dari negeri muslim yang pernah  dicanangkan saat Trump berkuasa.
Dunia juga menaruh harapan besar ketika Joe Biden mengkapitalisasi  isu rasial terkait kematian George Floyd  yang menimbulkan gerakan masal di seluruh dunia yang di kenal dengan Black Lives Matters.
Dengan tutur katanya yang sangat mengesankan Joe Biden mengungkapkan simpati dan isi hatinya atas perlakukan rasialis yang terkait  dengan hak asasi manusia yang  secara instan menarik simpati  dunia.
Harapan demi harapan terus bermunculan terkait Joe Biden yang memotretnya sebagai presiden yang berbeda yang sangat perduli yang ingin mengembalikan chaos citra buruk Amerika selama pemerintahan Trump.
Namun ketika pecah kembali konflik Palestina dan Israel, munculkan ucapan dan pakem tradisional Amerika atas keberpihakannya pada Israel dengan menyatakan bahwa "Israel memiliki hak membela diri dan melindungi hal asasi manusia warganya".
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah dalam situasi dan posisi yang sama warga Palestina tidak memiliki hak yang sama?
Konflik terbaru ini bermula ketika pemerintah Israel ingin mengeluarkan warga Palestina yang selama ini tinggal di Jerusalem Timur yang dinilai dunia sebagai kebijakan rasis.
Jika dilihat dari asal muasal konflik ini Joe Biden pastilah mengetahuinya namun ketika menyangkut Israel mengapa Joe Biden yang mulai dikenal dunia sebagai pembela HAM tidak berkutik salama sekali dan justru mengeluarkan pernyataan yang membela Israel yang tidak saja mendapat kritikan pedas  dunia namun juga dari para anggota internal partainya.
Pemilik gedung dihubungi oleh tantara Israel untuk mengosongkan gedung hanya dalam waktu 1 jam saja karena akan dihancurkan dan setelah 1 jam berlalu gedung bertingkat yang merupakan salah satu gedung tertinggi di Gaza benar benar dihancurkan secara total tanpa sisa.
Dalam hal inipun Joe Biden kembali bungkam tidak memberikan komentar apapun padahal dalam situasi konflik atau perang sudah menjadi aturan internasional Press tidak boleh diserang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!