Semua sistem yang diuraikan di atas terhubung secara terpusat untuk mengkoordinasikan semua sub sistem ini agar operasi pengaliran bahan bakar berjalan dengan lancar.
Disinilah letak titik lemahnya dan rentan terhadap serangan hackers. Ketika semua sistem diatur terpusat dengan menggunakan komputer jika tidak kuat pertahannya maka suatu saat akan lumpuh akibat serangan hackers.
Bagaimana sistem pertahanan bisa tembus?
Dalam sejarah serangan hackers, biasanya serangan tidak ditujukan langsung pada sistem operasi sangatlah jarang karena sudah memiliki sistem pertahanan yang canggih sehingg sulit untuk dibobol.
Oleh sebab itu para hackers mencoba berbagai cara bagaimana dapat memasuki sistem dan menanamkan ransomware nya secara tidak terdeteksi.
Salah satu cara yang diduga digunalan para hackers untuk melumpuhkan Colonial pipeline ini adalah dengan cara menyusupi sistem informasi melalui  email.
Ketidakperdulian, ketidaktahuan dan rasa penasaran pekerja inilah yang berakibat sangat fatal ketika mereka tergoda  membuka dan membaca email yang dikirim yang didalamnya sudah ditanamkan ransomware yang ditujukan untuk menyusupi dan menyerang sistem operasi secara perlahan namun pasti.
Diperkirakan para hackers sudah berhasil memasuki sistem IT Colonial pipeline selama paling tidak seminggu, bahkan para pakar IT menyebutkan sudah bulanan tanpa disadari.
Setelah berhasil memasuki sistem tanpa terdeteksi para hacker mulai bekerja di dalam sistem untuk memasuki software yang digunakan yang memegang peran vital dalam menjalankan sistem operasi.
Dugaan ini sangat berasalan karena misalnya pada bulan Februari lalu hackers berhasil memasuki sistem suplai air di Florida dan mencoba memompa bahan kimia berbahaya kedalam sistem air tersebut.
Untungnya para pekerja dapat mendeteksi pada sistem monitor dan berhasil menghentikan upaya memasukkan bahan kimia berbahaya kedalam sistem air ini.