Pertanyaan yang paling menggelitik adalah mengapa hal ini terjadi ? apa penyebabnya? Dan bagimana cara mengatasinya?
Faktor utama yang ditengarai berperan besar pada penurunan jumlah sperma ini adalah gaya hidup yang meliputi  pola makan, olah raga, obesitas dan konsumsi alkohol, serta bahan kimia.
Penurunan jumlah sperma ini mulai terjadi di fase janin ketika terjadi differensiasi pemograman sifat kejantanan janin. Pada fase ini janin mulai menunjukkan perkembangan mengarah pada kemunculan sifat laki laki.
Jika terjadi gangguan hormonal maka akan mengganggu kemampuan reproduksi ketika janin  ini kelak berkembang menjadi dewasa.
Gangguan hormonal pada saat perkembangan ini terjadi akibat bahan bahan kimia yang kita gunakan sehari hari yang dapat berperan seperti hormon atau mengganggu fungsi perkembangan.
Kelompok bahan kimia yang mengganggu perkembangan janin ini oleh ahli reproduksi dikelompokan sebagai endocrine-disrupting chemicals (EDC).Â
Kita tanpa disadari terekspos EDC setiap harinya ketika makan, minum, menghirup udara atau penggunaan produk  produk yang kita pakai pada kulit kita.
Jika kita urai lebih lanjut maka masuknya EDC ke dalam tubuh  antara lain melalui:
- Bahan kimia dan pestisida industri yang meresap ke dalam tanah dan air tanah, dan masuk ke dalam rantai makanan dengan menumpuk di ikan, hewan, dan manusia.
- Produk non-organik yang  memiliki residu pestisida
- Beberapa produk konsumen mengandung EDC atau dikemas dalam wadah yang dapat meluluhkan EDC, seperti bahan kimia rumah tangga, kain yang diberi penghambat api, kosmetik, losion, produk dengan  wewangian, dan sabun anti bakteri
- Makanan olahan yang dapat mengakumulasi  EDC  dari bahan yang digunakan dalam pembuatan, pemrosesan, transportasi, dan penyimpanan.
- Produk berbahan dasar kedelai mengandung fitoestrogen, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh tumbuhan yang meniru estrogen
- Debu rumah tangga yang  mengandung EDC seperti timbal, penghambat api, dan PCB dari bahan konstruksi atau furnitur yang tahan cuaca
Produk EDC ini memang umum digunakan dalam produk yang kita gunakan dalam keseharian.  Berikut adalah bahan kimia kelompok EDC yang umum digunakan:
- DDT, Chlorpyrifos, Atrazine, 2, 4-D, Glyphosat digunakan pada pestisida
- Lead, Phthalates, Cadmium digunakan pada produk anak
- Polychlorinated biphenyls (PCBs) dan Dioxins digunakan pada pelarut Industri atau pelumas dan produk sampingannya
- Bisphenol A (BPA), Phthalates, Phenol digunakan pada  plastik dan bahan penyimpanan makanan
- Brominated Flame Retardants, PCB digunakan pada elektronik dan  bahan bangunan
- Phthalates, Parabeans, UV Filters digunakan pada produk perawatan pribadi, tabung medis, tabir surya
- Triclosan digunakan pada sabun anti bakteri, Colgate Total
- Perfluorochemicals digunakan pada tekstil, pakaian, pembungkus makanan anti lengket, pembungkus  Popcorn Mircowave, peralatan masak Teflon yang sudah tua
EDC ini akan masuk ke dalam aliran darah janin melalui aliran darah ibu yang terekspos bahan kimia ini selama kehamilan. Â Bahan kimia ini selanjutkan akan mengganggu perkembangan janin.
Kejadian ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena fenomena penurunan jumlah sperma ini tidak saja terjadi ketika sudah dewasa dan terekspos bahan kimia saja namun terjadi sejak pada tahapan  janin.