Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kisah Cinta Abadi Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth

10 April 2021   10:49 Diperbarui: 9 September 2022   08:00 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melangsungkan perkawinan 20 November, 1947. Photo: Royal Family, ABC.

Inggris baru saja berduka dengan meninggalnya Pangeran Philip di usianya yang ke 99 tahun, namun sepenggal kisah cinta antara kedua pasangan paling dikenal dunia ini dihiasi  dengan manisnya cinta dan pengertian.

Di awal perjalanan perkawiannya, Ratu Elizabeth mengungkapkan perasaan hatinya pada kedua orang tuanya bahwa mereka berdua benar benar sehati dan mereka  saling memiliki dan menikmati manisnya cinta.  Menurut ratu Elizabeth manisnya cinta ini akan berlangsung selamanya.

Saat usia Pangeran Philip 13 tahun sedangkan Ratu Elizabeth  berusia 8 tahun kedua remaja kerajaan mereka bertemu untuk pertama kalinya di tahun 1934 di acara perkawinan sepupu Pangeran Philip yaitu Ratu Marina dari Yunani dan Demark dengan paman Ratu Elizabeth Pangeran Duke of Kent.

Ibarat pepatah kalau  sudah jodoh tidak akan lari kemana mana, di tahun 1939 mereka kembali bertemu di saat usia ratu Elizabeth 13 tahun di the Royal Naval College di Dartmouth. 

Pertemuan kedua ini membuat pertemanan keduanya semakin kental dan mulai saling bertukar kabar melalui surat.

Seiring dengan berjalannya waktu cinta mereka tumbuh subur dan di tahun 1947 atau tepatnya 13 tahun setelah mereka pertama kali bertemu memutuskan untuk bertunangan.

Latar belakang pangeran Philip memang penuh warna sehingga sebenarnya perjalanan menuju pertunangan ini tidaklah mulus.

Pangeran Philip tidak dilahirkan di Inggris dengan dukungan finansial yang tidak menonjol.  Disamping itu hal lain yang cukup mengganggu adalah Pangeran Philip dan keluarganya ada hubungan dengan nazi Jerman.

Dilain pihak status Ratu Elizabeth yang lebih tinggi dan lebih kaya tentunya juga menjadi hambatan tersendiri karena dirinya adalah seorang wanita.

Namun dalam perjalannya tampaknya cintalah yang mengalahkan segala galanya karena perjalanan cinta mereka akhirnya mereka melangkah menuju pintu perkawinan.

Sebagai totalitas cintanya sebelum perkawinan Pangeran Philip melepaskan gelar ningratnya yang disandangnya dari Yunani dan Denmark dan melakukan konversi ke Gereja Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun