Apalagi mantan duta besar ini meminta pemerintah Inggris untuk tidak mengakui duta besar baru yang ditunjuk oleh rezim militer Myanmar.
Ungkapan Kyaw Zwar Minn bahwa kudeta militer yang terjadi di Myanmar dan kini terjadi di Inggris  dengan adanya penggantiaan duta besar ini tentu saja akan menjadi pertimbangan diplomatik  tersendiri bagi Inggris.
Pemerintah Inggirs dengan pertimbangan tertentu memang dapat saja menolak usulan Duta Besar yang diajukan oleh Myanmar tentunya dengan alasan yang sangat kuat.
Dalam kasus ini Kyaw Zwar Minn menyatakan bahwa dirinya dan staf kedutaan sudah mendapatkan ancaman dari pemerintah militer di Myanmar bahwa mereka semuanya akan mendapatkan hukuman berat jika tidak mau bekerjasama dengan regim militer.
Jika pemerintah Inggris menerima duta besar baru Myanmar dapat diartikan bahwa Inggris mengakui kebijakan rezim militer yang melakukan kudeta militer. Â Sebaliknya jika Inggirs tdiak mengakuinya dan tetap menyatakan Kyaw Zwar Minn tetap menjadi duta besar maka akan dituduh rezim militer melanggar konvensi Jenewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H