Sebaliknya ada hasil penelitian lainnya yang menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil penelitian di Tiongkok yang dipublikasikan di tahun 2018 lalu menunjukkan bahwa mengkonsumsi telur rutin setiap hari menurunkan resiko kematian dari penyakit jantung sebesar 18% dan menurunkan resiko terkena stroke sebesar 28%.
Perbedaan beberapa hasil penelitian terkait resiko menkonsumsi telur bagi kesehatan di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian tersebut merupakan potret sesaat saja yang belum membuktikan hubungan sebab akibat langsung terkait mengkonsumsi telur.
Disamping itu terdapat kemungkinan bahwa ras, status kesehatan, gaya hdup dan juga  pola makan  kemungkinan juga mempengaruhi hasil penelitian ini.
Terlepas dari kontroversi hasil penelitian yang telah diuraikan di atas disamping kolesterol masih banyak bahan lain yang ada pada telur yang sangat bermanfaat bagi tuhuh kita.
Sebagai contoh choline yang dikandung telur bermanfaat bagi tubuh kita untuk melindungi kita terkena penyakit Alzheimer dan juga menjaga kesehatan hati kita.
Disamping choline telur juga mengandung lutein yang berfungsi menjaga kesehatan mata kita. Lutein berfungsi melindungi retina mata dari kerusakan akibat cahaya karena berfungsi sebagai menapis sinar biru.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi telur adalah cara memasaknya. Â Memasak telur dengan merebus dan tidak mengkonsumsinya bersamaan dengan bahan makanan lainnya yang mengandung lemah jenuh seperti sosis dan daging olahan lainnya akan lebih sehat jika dibandingkan dengan menggorengnya.
Jika kita sebagai salah satu penggemar telur dan khawatir akan terjadi peningkatan kolesterol, maka cara termudah yang dilakukan adalah makanlah hanya putih telurnya saja karena putih telur tidak mengandung kolesterol, namun tetap mengandung protein.
Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi telur tidak membayakan bagi kesehatan kita. Â Adanya perbedaan dampaknya di sebagian orang kemungkinan besar terjadi akibat status gaya hidup, kesehatan, faktor variasi genetik dan pola makan yang diterapkan.
Terkait dengan pertanyaan apakah ada hubungan langsung antara mengkonsumsi telur dengan  peningkatan resiko terkena penyakit jantung dan diabetes memang memerlukan bukti ilmiah yang lebih banyak lagi mengingat sampai saat ini hubungan langsung tersebut belum ditemukan secara meyakinkan.