Namun melihat dari jumlah pemakaiannya yang sangat sedikit dan juga kemungkinan akan dieksplorasi jenis jenis rumput laut lainnya yang kemungkian memiliki dampak yang hampir sama dengan Asparagopsis taxiformis dalam pengurangan gas metana yang dihasilkan, tampaknya temuan ini akan merubah wajah peternakan secara drastis dan menjadikannya  lebih ramah lingkungan.
Dari berbagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis  ataupun bangsa sapi  yang berbeda menghasilkan gas metana yang relatif hampir sama.  Jadi ke depan tampaknya pengurangan gas metana dari  industri peternakan ini akan lebih efektif  jika didekati melalui inovasi teknologi pakan dibandingkan dengan teknologi pembibitan alami untuk menghasilkan jenis sapi yang menghasilkan gas metan yang lebih rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H