Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlu Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Mengurangi Food Waste Dunia

6 Maret 2021   18:42 Diperbarui: 7 Maret 2021   20:18 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food waste telah menjadi masalah global. Photo: AP

Memang sangat ironis ketika sebanyak 690 juta orang kelaparan di tahun 2019 dan jumlah ini akan terus meningkat  karena adanya pandemi, di lain pihak Berdasarkan The UN Environment Programme's Food Waste Index yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) pada tanggal 4 Maret 2021  lalu sebanyak 931 juta ton makanan dibuang setiap tahunnya.

Makanan yang dibuang  atau yang dikenal dengan food waste ini memang menjadi masalah yang sangat serius karena data menunjukkan bahwa sebanyak 17% makanan yang seharusnya tersedia bagi konsumen yang ada di toko, restoran  ataupun rumah tangga dibuang ke tempat sampah karena tidak layak lagi dijual atau dikonsumsi.

Data yang dikeluarkan ini juga menunjukkan bahwa ternyata masalah food waste yang sangat serius ini tidak hanya terjadi di negara maju namun sudah menjadi masalah global termasuk terjadi dinegra berkembang sekalipun.

Masalah food waste juga terjadi di negara berkembang. Photo: REUTERS/Stringer
Masalah food waste juga terjadi di negara berkembang. Photo: REUTERS/Stringer
Juga terjadi di negara maju. Photo: ANews
Juga terjadi di negara maju. Photo: ANews

Food waste yang terbuang setiap tahunnya setara dengan kapasitas  angkut sebanyak 23 juta truk dengan asumsi setiap truk dapat mengangkut 40 ton.  Jika dijejerkan truk ini maka panjangnya akan setara dengan 7 kali  lingkaran bumi yang kita tinggali ini.

Pemandangan ironis seperti ini tentunya sering kali kita saksikan sendiri ketika kita menghadiri acara penikahan ataupun perayaan pesta lainnya yang banyak  tamu yang diundang mengambil makanan namun tidak dihabiskan dan akhirnya dibuang ke tempat sampah. Diperkirakan  setiap orang Indonesia rata rata dalam setahunnya membuang 300 kg  food waste (Badan Ketahanan Pangan)

Makanan yang terbuang saat pesta. Photo: ANTARA FOTO/Fauzan
Makanan yang terbuang saat pesta. Photo: ANTARA FOTO/Fauzan
Jika dipilah pilah lagi datanya maka food waste yang berasal dari rumah tangga berkontribusi sebanyak 60% dari food waste di seluruh dunia ini.

Masalah banyaknya food waste dunia ini bukanlah masalah sepele namun  sangat terkait dengan pemasalahan yang lebih besar lagi yaitu perubahan iklim, alam, keragaman hayati dan hewani, polusi, sampah, bisnis, pemerintah dan penduduk dunia yang kondisinya saat ini semakin memburuk.

Jika dunia ingin mengatasi permasalahan  yang lebih besar ini maka mau tidak mau penduduk dunia harus mengurangi food waste ini.

Menurut pakar lingkungan food waste ini tidak saja menimbulkan ironi dimana di bagian dunia lain ada orang yang kelaparan namun juga berkontribusi langsung sebanyak 8-10% dari emisi gas rumah kaca.

Hal lain yang menarik dari data yang dikeluarkan oleh The UN Environment Programme's Food Waste Index adalah penurunan food waste sebesar 22% di masa pandemi ini jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.  Hal ini menunjukan bahwa tingkat food waste sangat terkait dengan gaya hidup masyarakat.

Penurunan food waste selama masa pandemi ini diduga sangat erat dengan perencanaan memasak yang lebih baik.dan cara memasak sekaligus untuk kebutuhan selama sehari .  Disamping itu banyak rumah tangga yang memesan makanan secara online yang tentunya lebih mencerminkan kemampuan untuk menghabiskannya jika dibandingkan dengan memasak sendiri.

Apa yang dapat kita lakukan?

Penduduk dunia seharusnya dapat berkontribusi langsung dalam mengurangi food waste dengan misalnya cara memasak makanan  sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan sehingga setiap harinya tidak membuang makanan.

Bagi rumah tangga yang memiliki lemari pendingin disarankan  menyetel sedikit di bawah 5o C agar bahan bahan makan yang  di simpan di lemari es seperti sayuran, buah buahan dan bahan makanan lainnya masa simpannya lebih lama

Seringkali kita memang membeli dalam jumlah banyak bahan makanan dan menyimpannya di dalam lemari es, namun karena terlalu banyak sampai dengan batas masa kadaluarsanya  kita tidak dapat menghabiskannya sehingga bahan makanan atau pun makanan tersebut  terpaksa harus dibuang.

Upaya mengurangi food waste ini memang memerlukan peran aktif setiap individu sehingga dampaknya jika dilakukan secara kolektif akan dapat mengurangi degradasi lingkungan dan pengurangan gas efek rumah kaca.

Pengurangan food waste juga akan berpengaruh pengurangan polusi dan yang lebih penting dapat meningkatkan ketersediaan  makanan yang sangat vital dalam mengurangi kelaparan.

Bagi individu rumah tangga upaya serius untuk mengurang food waste ini tentunya dapat diartikan juga sebagai upaya menghemat uang.

Target pembangunan berkelanjutan PBB (UN Sustainable Development Goal) mencantumkan target   pengurangan food waste di tahun 2030 menjadi separuhnya dari jumlah food waste yang terjadi saat ini (sumber)

Ayo kita berpartisipasi aktif  dalam mengurangi food waste ini karena  tidak saja  akan menolong diri kita sendiri keluar dari dari kemubajiran namun  sekaligus memupuk keperdulian kita pada nasib sesama ummat manusia yang kini kurang beruntung dan sedang mengalami perihnya rasa lapar.

Sumber utama : The UN Environment Programme's Food Waste Index

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun