Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Episode Terakhir Pembunuhan Jamal Khashoggi Akankah Menguak Dalangnya?

3 Maret 2021   11:14 Diperbarui: 3 Maret 2021   11:44 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: New York Times

Sudah hampir tiga tahun misteri pembunuhan Jamal Khashoggi jurnalis Saudi dan Washington Post masih belum juga terpecahkan siapa sebenarnya dalang yang berada di balik semuanya ini.

Alur skenario dan eksekusi pembunuhan ini sebenarnya sudah mulai terkuak, namun mengingat bukti terkait siapa dalang pembunuhan ini masih belum muncul kepermukaan.

Sebagai pengingat saja pembnuhan yang menggemparkan dunia ini terjadi di tahun 2018 lalu. Tidak tanggung tanggung pembunuhan ini terjadi di Konsulat Jenderal  perwakilan Arab Saudi di Istambul Turki.

Ketika itu Khashoggi yang  sedang mengurus administrasi pernikanannya  dengan  tunangannya Hatice Cengiz,  di Konsulat Jenderal Saudi itu tidak menyangka bahwa hari yang seharusnya  menjadi awal kebahagiannya menjadi tragedi pembunuhan yang mengakhiri hidupnya.

Tidak tanggung tanggung tanpa sepengetahuan  Khashoggi satuan khusus  pembunuh yang sengaja datang dari Saudi melakukan operasi senyap untuk menghilangkan nyawanya .

Operasi senyap ini tergolong berhasil saat itu karena dengan tim yang solid dan peralatan yang lengkap, tim kematian ini berhasil menyelesaikan misinya dengan membunuh Khashoggi di Kantor perwakilan Saudi tersebut dan berhasil menghilangkan jejak korban sehingga jenasah Khashoggi tidak pernah ditemukan lagi. Tim pembunuh senyap selepas mengeksekusi tugasnya berhasil kembali ke Saudi.

Namun penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Turki dan negara lain akhirnya mulai menguak misteri dan membuktikan bahwa sangkalan yang diberikan oleh pemerintah Saudi bahwa mereka tidak terkait dengan pembunuhan ini mulai goyah.

Dalam perjalannya tekanan internasional akhirnya memaksa pemerintah Saudi untuk memproses siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ini dan sebagian sudah dijatuhi hukuman terkait perannya masing masing.

Namun temuan demi temuan yang diperoleh oleh Turki dan negara lain membuktikan bahwa pembunuhan ini bukanlah pembunuhan  insidentil namun terstruktur dan terencana dengan baik.

Hasil temuan dan juga operasi intelejen menunjukkan bahwa pembunuhan ini ada dalangnya yang mengarah pada tokoh kunci pemerintah Saudi yaitu Mohammad bin Salman (MBS).

Sejak awal penyelidikan memang MBS sudah dikaitkan dengan pembunuhan ini karena  kiprah Khashoggi yang selama  ini menjadi pengritisi  pihak keluarga kerajaan yang seringkali menulis ulasan kritis terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh keluarga kerajaan.

Beberapa waktu setelah terjadi pembunuhan Khashoggi dan sudah mulai terungkap siapa sebenarnya yang melakukan pembunuhan ini,  Raja Salman telah berusaha menyelesaikan masalah pembunuhan ini dengan pihak keluarga Khashoggi dengan kesepakatan tertentu.

Kunci dari pengungkapan misteri pembunuhan ini sebenarnya ada di tangan Trump yang saat itu masih menjadi presiden, namun sejak awal karena kedekatannya dengan MBS Trump menutup rapat kemungkinan keterlibatan MBS, padahal informasi dari CIA menguatkan keterlibatan orang nomor satu Saudi ini.

Selama ini MBS memang selalu menyangkal keterlibatannya, namun bukti demi bukti bermunculan yang akhirnya menyudutkannya.

Minggu ini misalnya muncul dokumen rahasia  intelejen  yang sampai ke tangan presiden Amerika Joe Biden yang mengungkapkan keterlibatan MBS. 

Dokumen ini sebenarnya bukanlah dokumen baru namun sudah ada sejak Trump menjadi presiden namun  saat itu Trump mengabaikan keberadaan dokumen ini demi kepentingan kedua negara termasuk bisnis  besar persenjataan dan peralatan militer lainnya.

Munculnya dokumen rahasia yang mengaitkan pembunuhan ini dengan MBS memang tidak dapat lagi diabaikan walaupun  MBS membantahnya yang menyatakan bahwa dokumen ini merupakan tuduhan terhadap dirinya yang tidak mendasar.

Sikap ambigu Amerika, Uni Eropa dan Inggris yang dipertontonkan selama ini memang tidak dapat lagi diterima oleh dunia internasional karena sudah terlalu lama negara negara ini menutup mata dan hati demi kepentingannya masing masing.

Dokumen rahasia yang muncul kepermukaan pada tanggal 26 February lalu berisi pemberian sangsi terhadap    76 orang yang terlibat namun tidak mencantumkan  nama MBS.

Pemberian sangsi  ekonomi dan pelarangan  perjalanan terhadap 76 orang yang terlibat ini dinilai oleh dunia internasional tidaklah cukup karena menghukum pelaku lapangan tidaklah cukup tanpa menghukum siapa dalangnya.

Kini desakan untuk mengakhiri pasokan senjata dan peralatan militer ke Arab Saudi sangatlah kuat sekaligus memberikan sangsi kepada dalang pembunuhan Khashoggi.

Amerika memang telah mengumumkan untuk mengakhiri penjualan senjatanya  untuk  sementara  waktu ke Arab Saudi yang nilainya sangat fantastis.

Menurut catatan Amerika, Inggris dan Perancis merupakan negara pemasok utama persenjataan dan peralatan militer ke Saudi.

Namun di lain pihak negara negara ini juga yang menutup pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Saudi dan sekutunya di beberapa negara di kawasan Timur Tengah termasuk di Yaman yang mengorbankan pihak sipil dengan menggunakan senjata yang dipasoknya.

Pengungkapan dokumen rahasia yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi bukan tidak mungkin akan disusul dengan munculnya dokumen rahasia lainnya yang tentunya akan mengungkap siapa sebenarnya dalang pembunuhan.

Dokumen yang mengungkap dukungan lohistik, keuangan  dan perintah pembunuhan yang mengarah pada MBS menang merupakan titik balik karena selama ini pembunuhan Khashoggi mengalami kebuntuan.

Dokumen rahasia CIA yang ramai di beritakan oleh media memang menyebutkan bahwa MBS lah yang memberikan perintah pembunuhan ini.

Walaupun sudah mulai mengalami titik  terang, dunia tetap saja menunggu dikeluarkannya dokumen lainnya yang akan mengakhiri episode terakhir pembunuhan Khashoggi dengan menemukan dalang sekaligus memberikan sangsi.

Episode pembunuhan Khashoggi memang tidak dapat lagi dibiarkan dan diperpanjang tanpa kejelasan. Terlalu riskan bagi negara negara adikuasa yang selama ini mengumandangkan HAM dengan lantangnya ini membiarkan pembunuhan Khashoggi  secara brutal dan  semena mena.

Saat ini di dunia maya berhamburan informasi dengan topik Pangeran MBS menyetujui operasi senyap pembunuhan Khashoggi di tahun 2018.

Pernyataan yang bernada membela seperti  kasus Khashoggi  sudah diproses  dan ditutup oleh Saudi dan pelakunya sudah dipenjara diperkirakan tidak akan mengakhiri keinginan dunia untuk membawa dalang pembunuhan ini untuk dimintakan pertanggungjawababnya.

Dunia kini menunggu langkah lanjut negara negara yang selam aini menjadi sahabat dekat Saudi selepas dukumen rahasia CIA menyatakan bahwa tim operasi senyap yang bertugas menangkap hidup atau mati Khashoggi di bawah komando langsung MBS.

Ketika dunia bersatu untuk mengungkap kebenaran maka tidak akan ada lagi yang dapat membendungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun