Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terobosan Teknologi Pengeditan Gen, Bagaimana Indonesia Mengadopsinya?

8 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 8 Januari 2021   12:47 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emmanuelle Charpentier (kiri) dan Jennifer Doudna (kanan) penemu teknik gene editing. Photo : GettyImages

Penggunaan teknologi pengeditan gen  ini tentunya akan berdampak besar pada pengurangan penggunaan antibiotik, pestisida dan secara langsung  meningkatkan animal welfare dan tentunya menghasilkan pangan yang lebih sehat dan mengurangi limbah.  Melalui teknologi ini masa simpan buah buahan, sayuran, produk peternakan dapat diperpanjang.

Di tahun 2050 ketika populasi meningkat tajam sementara produksi pangan  diperkirakan akan kesulitan  untuk memenuhinya akibat kendala penyakit, degradasi lingkungan dan perubahan iklim yang drastis, maka teknologi pengeditan gen ini menjadi harapan baru karena tanaman dan ternak sebagai sumber pangan dapat diedit gen nya untuk menghasilan tanaman dan tenak yang tahan pada kondisi lingkungan yang semakin memburuk ini.

Melalui teknologi pengeditan gen dapat dihasilkan sapi yang tidak bertanduk. Sumber: Alison Van Eenennaam/University of California, Davis, CC BY-SA
Melalui teknologi pengeditan gen dapat dihasilkan sapi yang tidak bertanduk. Sumber: Alison Van Eenennaam/University of California, Davis, CC BY-SA
Jika kita tengok sedikit ke belakang, keberadaan teknologi rekayasa  genetik memang menjanjikan, namun sampai saat ini baik petani maupun konsumen banyak yang tidak mau menanam dan mengkonsumsi tanaman hasil rekayasa genetik karena khawatir akan dampak buruknya pada lingkungan dan kesehatan. Oleh sebab itu tampaknya teknologi pengeditan gen ini dapat mengisi kekosongan dan menghilangkan kehawatiran ini.

Teknologi baru memang selalu menghadapi tantangan karena pasti ada pro dan kontranya.  Oleh sebab itu walaupun secara teknik teknologi pengeditan gen ini memimik apa yang terjadi di alam dan tidak memasukkan gen baru karena hanya mengedit gen yang ada, namun tetap saja perlu dipagari oleh peraturan yang memadai agar dampak negatif  nya di masa mendatang dapat diminimalisir.

Di Indonesia teknologi ini sudah mulai diterapkan terutama pada tanaman pangan dan tingkat keamanan dan regulasinya sudah mulai didiskusikan dan dirumuskan sekitar 3 tahun yang lalu dan sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan yang mendalam.

Bagi Indonesia kemajuan dan perkembangan teknologi  gen editing ini memang tidak dapat dihindari dan ke depan seharusnya Indonesia dapat berperan dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini. Jika Indonesia terlambat mengantisipasinya, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pasar produk pangan hasil teknologi ini dari luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun